Dedi Mulyadi Sentil SMK di Bekasi Akan ke Bali, Tegas Bakal Bertindak, Pihak Sekolah Pilih Batalkan
Disentil Dedi Mulyadi, SMK di Bekasi langsung membatalkan perjalanan ke Bali untuk siswa kelas 12, dalam rangka perpisahan.
Lebih lanjut, Tetuko menjelaskan rencana sekolah terkait perjalanan ke Bali.
Ia menegaskan kegiatan tersebut bukan merupakan study tour, melainkan perpisahan.
"Ini yang perlu diluruskan bahwa SMK Karya Pembaharuan sepanjang berdirinya sekolah tidak pernah ada study tour, tapi yang perpisahan pasca-ujian nasional dan kelulusan siswa," jelasnya.
Tetuko juga membantah biaya perjalanan ke Bali sebesar Rp5-6 juta, seperti yang diadukan wali murid kepada Dedi.
Tetapi, ia tak membantah, memang ada iuran yang wajib dibayarkan para siswa untuk kegiatan ke Bali.
Namun, Tetuko menegaskan besaran iuran itu telah disepakati wali murid sejak awal berdasarkan surat penerimaan siswa baru.
Dalam surat itu, tertulis besaran biaya ke Bali adalah Rp3,6 juta. Untuk iurannya, kata Tetuko, sebesar Rp100 ribu selama tiga tahun.
"Perpisahan yang disepakati untuk angkatan tahun ini dari mulai 2022/2023 semenjak mereka kelas 10 itu sebulannya Rp100 ribu selama tiga tahun dengan total Rp3,6 juta," jelas dia.
Karena perjalanan ke Bali dibatalkan, Tetuko memastikan pihak sekolah akan mengembalikan biaya iuran tersebut.
Iuran itu akan dikembalikan setelah kelulusan, berbarengan dengan penerimaan ijazah.
"Pengembalian setelah kelulusan sekaligus penerimaan ijazah," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Achmad Nasrudin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.