Mbok Yem Tutup Usia, Bagaimana Nasib Warung Tertinggi di Puncak Gunung Lawu?
Mbok Yem pemilik warung yang berlokasi nyaris di puncak Gunung Lawu di ketinggian 3.150 mdpl wafat, bagaimana nasib warungnya?
Penulis:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Wakiyem atau Mbok Yem, sosok legendaris pemilik warung tertinggi di Gunung Lawu tutup usia pada Rabu (23/4/2025).
Jenazah Mbok Yem dimakamkan di dekat makam suaminya, Kamsir, yang berlokasi sekitar satu kilometer dari rumahnya, Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.
Lantas bagaimana dengan nasib warung legendaris milik Mbok Yem yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu?
Apakah warung tersebut masih akan melayani para pendaki yang butuh makan, minum maupun sekedar untuk beristirahat?
Keluarga Belum Ambil Keputusan untuk Warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu
Soal nasib warung bersejarah yang berdiri di titik tertinggi jalur pendakian itu, keluarga masih mempertimbangkan berbagai kemungkinan.
Namun, belum ada keputusan pasti mengenai kelanjutannya.
"Nanti kami bicarakan bersama keluarga besar. Sekarang fokus dulu untuk melepas kepergian beliau," pungkas Syaiful.
Baca juga: Dari Sakit Gigi, Mengapa Mbok Yem Penjaga Gunung Lawu Bisa Sesak Napas? Ini Penjelasan Secara Medis
Untuk diketahu warung Mbok Yem berlokasi nyaris di puncak Gunung Lawu di ketinggian 3.150 mdpl atau beberapa ratus meter dari Puncak Hargo Dumilah.
Sekitar 2018, namanya mulai diberitakan media.
Mbok Yem sudah berjualan di puncak Gunung Lawu dari tahun 1980.
Mbok Yem menjual pecel yang sangat terkenal, mie instan dan juga minuman instan.
Ia dulu berjualan bersama sang suami.
Namun setelah suaminya meninggal, ia menetap sendiri dan hanya turun jika Lebaran atau ada acara keluarga.
Dulunya Mbok Yem berjalan sendiri untuk naik atau turun ke puncak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.