Kisah Mulyoto yang Jenazahnya Lewat Sungai di Ponorogo Gegara Tetangga, Tinggalkan Anak Baru Lahir
Jenazah yang viral karena digotong menyeberangi sungai adalah warga Desa Wates, Ponorogo, bernama Mulyoto (35). Jenazahnya dilarang lewat jalan.
TRIBUNNEWS.COM - Terungkap sosok jenazah dalam keranda yang viral karena digotong warga melewati sungai terjal Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) pada Sabtu (19/4/2025).
Sosok jenazah tersebut adalah Mulyoto (35), warga Desa Wates. Sebelumnya dikabarkan bernama Mulyadi (38).
Video viral yang memperlihatkan prosesi pemakaman Mulyoto semakin menyita perhatian publik.
Bukan tanpa sebab, warga Wates terpaksa menyeberangi medan ekstrem sungai yang berbatu sambil menggotong keranda jenazah Mulyoto itu karena ulah tetangga satu desa mereka sendiri, Sulasmi.
Sulasmi melarang rombongan pengantar jenazah melewati jalan dekat rumahnya. Padahal, itu satu-satunya jalan menuju area pemakaman.
Baca juga: Imbas Keranda Jenazah Dilarang Lewat, Warga Ponorogo Sepakat Tolak Mbah Oso Dimakamkan di Desanya
Akhirnya, warga terpaksa membawa jenazah Mulyoto melewati sungai untuk bisa sampai ke makam.
Adapun Tulik Yuliana, kakak dari Mulyoto, mengatakan bahwa adiknya itu meninggal pasca-menjalani operasi usus buntu seminggu yang lalu.
Menurut Tulik, Mulyoto yang bekerja sebagai pedagang sayur, tidak pernah mengeluhkan sakit.
“Habis Lebaran itu masih jualan. Tidak pernah sakit, tapi setelah Lebaran kemarin perutnya terasa keras. Dari hasil pemeriksaan dokter, katanya usus buntu sama ginjal,” kata Tulik, saat ditemui di rumah duka, Senin (21/4/2025), dilansir dari Kompas.com.
Baca juga: Teruskan Larangan Bapak, Sulasmi Bikin Warga Ponorogo Gotong Keranda Jenazah Lewati Sungai
Tulik menyebutkan bahwa Mulyoto merupakan sosok suami yang baik bagi Tina, istrinya, dan bapaknya yang saat ini menderita sakit.
“Ini rumah adik saya yang tinggal di sini, ya adik saya, istrinya Tina, sama bapak saya yang sakit. Adik saya yang merawat bapak saya, kalau ibu sudah meninggal,” ungkap Tulik.
Hal yang menyedihkan bagi keluarga, menurut Tulik, adalah kepergian Mulyoto tepat setelah istrinya melahirkan anak keduanya.
Anak kedua Mulyoto lahir sebelum ia meninggal.
“Jadi, Hari Jumat malam itu anak kedua Mulyoto lahir, terus Sabtu paginya Mulyoto meninggal dunia. Anaknya belum sempat melihat bapaknya,” jelas Tulik.
Baca juga: Hasil Mediasi Warga dan Pemilik Tanah di Ponorogo yang Larang Pengantar Jenazah Lewat Jalan
Viral
Sebelumnya, beredar video berdurasi 58 detik di medsos yang memperlihatkan beberapa warga yang memanggul keranda tampak berhati-hati turun dan meniti batu-batu untuk melintasi sungai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.