Sabtu, 4 Oktober 2025

Harga Gabah Jatuh di Bawah Rp 5000 per kilogram, Petani di Karawang Berharap Bulog Beli Gabah Mereka

Musim panen seharusnya menjadi musim yang menggembirakan bagi para petani. Namun tidak demikian dengan sejumlah petani di Desa Jatiwangi, Jatisari

Penulis: Muhammad Barir
Tribunnews/Muhammad Barir
PENGUMPULAN GABAH- Proses pengumpulan gabah dari sawah ke tempat pengumpulan gabah di Jatiwangi, Jatisari, Karawang. Sejumlah petani mengalami kesulitan dalam proses panen padinya akhir-akhir ini. 

Harga Gabah Jatuh di Bawah Rp 5000 per kilogram, Petani di Karawang Berharap Bulog Beli Gabah Mereka

TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG- Musim panen seharusnya menjadi musim yang menggembirakan bagi para petani.

Namun tidak demikian dengan sejumlah petani di Desa Jatiwangi, Jatisari, Karawang. Menghadapi musim panen saat ini, mereka merasakan banyak kesulitan.

Dari mulai sulit mendapatkan alat pemotong padi modern (komben), sulit untuk mencari tenaga kerja panen (ngarit), hingga sulit untuk mendapatkan jasa ojek gabah yang mengangkut gabah dari sawah ke lokasi pengumpulan gabah.

Pekerjaan yang biasanya singkat menjadi berlarut-larut, hingga gabahnya yang dipanen harus menginap di sawah berhari-hari. 

Ditambah lagi dengan cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini di mana sering terjadi hujan pada sore hingga malam hari.

Situasi tersebut mengancam kondisi gabah petani sehingga lamanya proses pemanenan, hingga padi terlalu lama dalam proses pemanenan.

"Harga gabah saya jadi jatuh di bawah Harga yang masuk akal, masa ditawar kurang dari Rp 5000 per kilogram" kata Ahmad Labib (45), salah seorang petani di Desa Jatiwangi, Jatisari, Karawang

Tentu saja, dengan harga di bawah Rp 5000 per kilogram tersebut, dia kesulitan untuk menutupi biaya produksi hingga membayar tenaga kerja.

"Ada banyak biaya yang dikeluarkan, mulai dari biaya pengolahan lahan pra tanam, per hektar Rp 1,8 juta, pembenihan Rp 800 ribu, termasuk biaya benih padi baru, biaya tandur (tanam padi), per hektar Rp 1,4 juta" kata Labib.

"Biaya pencegahan berbagai hama tanaman padi sampai 5 kali penyemprotan Rp 1 juta per hektar, belum pada saat panen, harus mengeluarkan sewa mesin panen (Rp 3 juta per hektar). Apabila dikalkulasi, modal penanaman padi tersebut kurang lebih Rp 15 juta-18 juta per hektar" kata Labib.

Beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan bahwa harga gabah kering panen (GKP) harus Rp 6.500 per kilogram. 

Pemerintah berjanji akan memastikan petani mendapatkan harga yang adil dan melindungi mereka dari tindakan yang merugikan. 

Prabowo juga siap mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) untuk memastikan penyerapan gabah petani dengan harga Rp 6.500.


Mencoba Dijual ke Bulog

Menghadapi kesulitan yang dihadapinya, Labib pun mencoba untuk menjual ke Bulog Karawang pada Senin (21/4/2025).

Aplikasi permohonan untuk penjualan gabah sudah coba dibuat, dan dia menanti Bulog Karawang segera merespons permohonan penjualan padinya.

Berdasarkan testimoni petani yang menjual gabahnya ke Bulog Karawang di media sosial Instagram, bahwa Bulog menjual gabahnya sesuai anjuran pemerintah yaitu Rp 6500 per kilogram.

Labib pun berharap-harap cemas, Bulog mau membeli gabahnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved