Pemain Sirkus dan Kehidupannya
Cerita Eks Pemain Sirkus OCI Alami Penyiksaan Horor: Dipaksa Makan Kotoran Gajah Hingga Disetrum
Keduanya mengaku kerap disiksa oleh pria bernama Frans dan Jansen yang diduga merupakan pemilik saham Taman Safari Indonesia (TSI).
Finky menambahkan, dalam forum audiensi tersebut memang terdapat penyebutan nama individu. Namun, menurutnya, hal itu bersifat pribadi dan tidak bisa dikaitkan secara kelembagaan dengan Taman Safari.
"Adalah hak setiap individu untuk menyampaikan pengalaman pribadinya, namun kami berharap agar nama dan reputasi Taman Safari Indonesia Group tidak disangkut pautkan dalam permasalahan yang bukan menjadi bagian dari tanggung jawab kami, terutama tanpa bukti yang jelas karena dapat berimplikasi kepada pertanggungjawaban hukum,” ujar dia.
Taman Safari menyatakan selalu berkomitmen menjalankan usaha sesuai prinsip Good Corporate Governance (GCG), kepatuhan hukum, dan etika bisnis.
Selama lebih dari 40 tahun, perusahaan ini mengedepankan konservasi, edukasi, dan pelayanan bagi masyarakat.
"Kami mengajak masyarakat untuk bersikap bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di ruang digital dan tidak mudah terpengaruh oleh konten yang tidak memiliki dasar fakta maupun keterkaitan yang jelas,” ujar Finky.
Klarifikasi OCI
Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Tony Sumampau, menjawab tudingan soal mantan pemain OCI yang disebut tidak menerima gaji. Tony menegaskan, sejak awal para pemain direkrut OCI sudah dianggap layaknya keluarga besar.
“Ya kalau sudah di OCI kan sudah kayak keluarga besar. Kalau sakit pasti berobat, gapernah bilang tidak ada uang. Semua itu sudah terjamin. Pakaian, terus uang saku,” ujar Tony saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan.
Tony menjelaskan, kebutuhan dasar seperti pakaian dan uang saku selalu diberikan secara rutin kepada para anggota sirkus, termasuk anak-anak.
Kendati tidak menerima upah secara seperti pekerja pada umumnya, Tony mengklaim jika anak-anak itu mendapatkan uang saku setiap minggu.
“Tiap minggu juga dikasih. Memang itu tidak diberi gaji, ya. Kami kan dulu juga tidak terima gaji, sama. Masih anak-anak masa terima gaji gitu ya. Tapi uang saku untuk belanja, untuk segala macem, itu selalu ada. Nggak mungkin nggak ada,” ucapnya.
Baca juga: Dugaan Kekerasan di Taman Safari, Eks Pemain Sirkus Ceritakan Pengalaman Pahit, Apa Kata Pemerintah?
Dalam kesempatan ini juga, Tony menepis anggapan bahwa anak-anak di bawah asuhan OCI hidup tidak layak.
Padahal, menurutnya kondisi fisik anak-anak tersebut menunjukkan bahwa mereka sehat dan terawat.
“Kalau lihat wajahnya aja bisa keliatan kok, gitu ya. Jadi gak kurus-kurus, ceking, gitu kan ngga. Semua sehat-sehat,” tambah Tony.
Lebih lanjut, Tony pun menyampaikan bahwa perhatian terhadap anak-anak tak hanya terbatas pada kebutuhan sehari-hari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.