Senin, 29 September 2025

Pemain Sirkus dan Kehidupannya

Seribu Jeritan Eks Pemain Sirkus di Balik Gemerlap Pertunjukan: Penyiksaan hingga Pelecehan Seksual

Ia masih mengingat momen bagian alat vital dirinya disetrum hingga lemas usai tertangkap pihak sekuriti.

|
Tribunnews/Jeprima/KOMPAS.COM /KIKI SAFITRI
TAMAN SAFARI INDONESIA - Butet menangis ceritakan kisah pilu saat bekerja di sirkus, bahkan saat sedang hamil dan setelah melahirkan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam suasana penuh haru, sekelompok mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) berbagi kisah hidup yang menggugah hati di hadapan para Komisi XIII DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Rapat tersebut juga menghadirkan perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).

Dibenturkan ke Dinding, Alat Vital Disetrum hingga Dihina Binatang

Di tengah rombongan tersebut, Fifi Nurhidayah dengan suara lirih menceritakan pengalaman hidup pahit masa lalunya, yang dimulai sejak ia dibawa ke OCI pada usia yang sangat muda dan tanpa pengetahuan pasti tentang umur yang menemaninya.

Kisah Fifi adalah jendela ke dunia yang gelap, di mana kekerasan fisik menjadi rutinitas sehari-hari.

Kekerasan fisik seperti pukulan, tendangan, dan cambukan rotan, menjadi bagian tak terpisahkan dari kesehariannya jika ia gagal menampilkan pertunjukan dengan baik.

Fifi sendiri melarikan diri dari Taman Safari, tapi tak lebih dari tiga hari. Ia kembali tertangkap, dan hukuman yang menyusul membuatnya berjuang dengan rasa sakit yang tak tertanggungkan.

“Setelah saya melarikan diri, tiga hari saya menghirup udara luar, saya ditangkap lagi dengan sekuriti. Di tengah jalan saya dipukulin, dikata-katain kasar seperti binatang," kenang Fifi dengan mata berkaca-kaca.

Sampai alat kelamin saya disetrum. Akhirnya saya jatuh, saya lemas, saya minta ampun, saya sakit. Tapi dia tidak mendengarkan omongan saya, malah dia menambahkan pukulan itu,” ungkap Fifi dengan suara bergetar.

Baca juga: Ijab Kabul Sambil Infus, Kisah Pasien di Sragen Hanya Diberi Waktu 2 Jam untuk Hadiri Resepsinya

Ia masih mengingat momen bagian alat vital dirinya disetrum hingga lemas usai tertangkap pihak sekuriti.

"Sampai alat kelamin saya disetrum. Akhirnya saya jatuh, saya lemas, saya minta ampun, saya sakit. Tapi dia tidak mendengarkan omongan saya, malah dia menambahkan pukulan itu,” ungkap Fifi dengan suara bergetar.

Kekerasan fisik yang diterimanya pada hari itu tak berhenti di situ.

"Setelah itu, saya jatuh lemas, ditarik lagi rambut saya, dijedotin ke dinding, dan saya ditampar. Akhirnya saya mengompol di situ. Setelah itu, saya dirantai selama dua minggu, dipasung. Setelah dua minggu dipasung, saya dibebaskan. Dan seperti biasa, saya latihan seperti biasa.

Bertahun-tahun kemudian, Fifi akhirnya menemukan celah untuk kabur dan meninggalkan Taman Safari dengan bantuan sang mantan kekasih.

Hingga sekarang, menurut Fifi, rangkaian peristiwa di Taman Safari masih membekas dan meninggalkan trauma mendalam.

"Saya ingin orang tahu bahwa kami pernah ada di sini, berjuang untuk hidup kami sendiri," ujarnya penuh harapan.

Terjatuh dari Ketinggian 13 Meter hingga Hidup Berkursi Roda

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan