Selasa, 7 Oktober 2025

Rizkil Watoni Curhat ke Meta AI sebelum Akhiri Hidup: Polisi Tak Terima Alasan Saya Salah Ambil HP

Pemuda di Lombok Utara, Rizkil Watoni, mengakhiri hidup diduga karena depresi akibat ditekan oknum polisi.

ISTIMEWA via TribunLombok.com
WARGA BAKAR POLSEK - Nasruddin, ayah Rizkil Watoni, pemuda asal Lombok Utara, NTB, menunjukkan surat perjanjian damai dalam kasus dugaan pencurian HP usai mediasi di Polsek Kayangan, Senin (18/3/2025). Rizkil Watoni diketahui mengakhiri hidup pada Senin (17/3/2025), karena diduga depresi buntut ditekan oknum Polsek Kayangan terkait kasus salah ambil HP. 

"Kami telah menyelesaikan persoalan dugaan pencurian itu. Kami sudah sepakat damai dengan pemilik HP."

"Bahkan, kami memberikan uang sejumlah Rp2 juta untuk perdamaian itu," urai Nasruddin.

"Saya pikir ini (tekanan oknum polisi) yang mengakibatkan anak saya bunuh diri, karena depresi dengan tekanan oleh oknum aparat ini. Almarhum sering dihubungi lewat telepon," jelasnya.

Kronologi Kejadian

Kasus dugaan yang menimpa Rizkil Watoni bermula saat ia menumpang mengisi daya ulang ponselnya di Alfamart, Jumat (7/3/2025).

Ketika selesai, ia salah mengambil ponsel yang ternyata milik karyawan. Setelah menyadari salah ambil ponsel, Rizkil Watoni pun mengembalikannya kepada sang pemilik.

Sayang, ia ditangkap polisi di Alfamart atas tuduhan pencurian.

"Dia dituduh mencuri karena videonya viral. Rizkil Watoni tidak bisa melawan dan pasrah, saat itu juga ditahan di Mapolsek Kayangan," jelas Kepala Dusun Tenggorong, Putradi, Rabu (19/3/2025).

Di hari yang sama, para kepala dusun di Desa Sesait pun berkumpul untuk membuat surat perdamaian antara Rizkil Watoni dan karyawan Alfamart.

Tetapi, meski karyawan Alfamart telah mencabut laporannya terhadap Rizkil Watoni pada Sabtu (8/3/2025), pemuda berusia 27 tahun itu masih diproses hukum.

"Warga merasa heran, mengapa masih harus diproses hukum padahal masalahnya sudah selesai," kata Putradi.

Buntut hal itu, Rizkil Watoni memilih mengakhiri hidupnya, Senin petang, karena diduga kuat depresi.

Terpisah, Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, membantah kabar yang mengatakan ada oknum Polsek Kayangan menekan Rizkil Watoni.

"Tidak ada, itu hanya isu. Tidak ada polisi minta uang," bantah Agus, Selasa (18/3/2025).

Sebagai informasi, kasus Rizkil Watoni ini memicu kemarahan massa hingga merusak Mapolsek Kayangan, Senin malam.

Massa diketahui sempat akan mendatangi Alfamart tempat video Rizkil Watoni viral, tapi berhasil dicegah.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Pengakuan Ayah Korban Usai Penyerbuan Mapolsek Kayangan, Sebut Anaknya Ditekan Oknum Polisi

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Idham Khalid/Ahmad Wawan, Kompas.com/Fitri Rachmawati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved