Senin, 29 September 2025

Akses Terbatas, Layanan Kesehatan Gigi Digelar di Pegunungan Lombok

Keterbatasan tenaga medis di daerah pegunungan Lombok membuat layanan gigi dan mulut tak mudah diakses.

Penulis: willy Widianto
Istimewa
PEMERIKSAAN GIGI - Lokasi program sosial kesehatan gigi dan mulut dilakukan di Desa Senaru, Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 16 hingga 20 Juli 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan warga Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, NTB, akhirnya bisa merasakan layanan kesehatan gigi dan mulut lewat program sosial yang digelar pada 16–20 Juli 2025, menyusul minimnya akses medis di wilayah pegunungan tersebut.

Kegiatan yang diprakarsai oleh Yayasan Kembara Nusa dan GIGI.ID, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ini menyasar masyarakat terpencil yang selama ini terhalang geografis dan minim infrastruktur kesehatan, terutama untuk layanan gigi.

Menurut data BPS NTB 2024, Kabupaten Lombok Utara hanya memiliki 13 tenaga kesehatan gigi. Jumlah itu jauh dari mencukupi, mengingat kebutuhan layanan kesehatan di daerah pegunungan seperti Senaru sangat tinggi dan belum tersentuh dokter gigi tetap.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan warga di pelosok seperti Lombok Utara bisa mendapatkan layanan medis dasar yang setara,” ujar Koordinator Pelaksana, drg Stella Valentina, Sp. Ort, dalam keterangannya, Rabu (16/7/2025).

Layanan yang diberikan tidak hanya berupa pengobatan langsung, tapi juga penyuluhan kesehatan gigi serta pelatihan penggunaan teknologi teledentistry melalui aplikasi GIGI.ID. Teknologi ini memungkinkan masyarakat melakukan konsultasi jarak jauh, meski tanpa dokter gigi tetap.

Anak-anak SD setempat juga mendapat bantuan sikat dan pasta gigi dalam rangkaian edukasi bertajuk Sejuta Senyum Indonesia. Program ini diharapkan menjadi titik awal perubahan kebiasaan menjaga kesehatan gigi sejak dini.

“Kami ingin menghadirkan solusi jangka panjang melalui teknologi, agar layanan promotif dan preventif bisa menjangkau masyarakat terbatas akses,” kata dr Armelia Sari, M.Kes., PBO dari GIGI.ID.

Baca juga: Klarifikasi Ghufron Mukti Tentang 21 Penyakit Tak Ditanggung BPJS Kesehatan

Sementara itu, Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menekankan pentingnya peran kesehatan gigi dalam pembangunan manusia Indonesia. Ia menyebut pemberdayaan masyarakat tak bisa dilepaskan dari aspek kesehatan, terutama bagi keluarga prasejahtera.

“Melihat anak-anak tumbuh sehat dan ceria adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami. Kesehatan gigi tak bisa dianggap remeh,” ujar Arief.

Uniknya, program ini juga dikemas dalam format volunteering trip, di mana para relawan selain mengabdi juga diajak menjelajah alam Desa Senaru, yang dikenal sebagai pintu masuk Gunung Rinjani. Pendekatan ini dinilai efektif menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat berbagi bagi generasi muda.

Stella menambahkan, menghadirkan layanan ke pelosok seperti Senaru membutuhkan kolaborasi berkelanjutan dari semua pihak.

“Setiap tindakan kecil dapat membawa perubahan besar bagi masa depan masyarakat di pelosok Indonesia,” tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan