Minggu, 5 Oktober 2025

Kades Srijaya Sempat Kritik Dedi Mulyadi hingga Sebut Otoriter, Langsung Berubah saat Ada Ganti Rugi

Momen Kepala Desa Srijaya, Canih Hermansyah berubah pikiran tentang kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi jadi sorotan.

Kompas.com/ Achmad Nasrudin Yahya
KANG DEDI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bersama Kepala Desa Srijaya, Canih Hermansyah saat proses pembongkaran bangunan liar di bantaran Kali Sepak, Tambun Utara pada Jumat (14/3/2025). Canih sempat sebut Kang Dedi pemimpin otoriter langsung melunak dengar ada ganti rugi. 

TRIBUNNEWS.COM - Momen Kepala Desa Srijaya, Canih Hermansyah berubah pikiran tentang kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi jadi sorotan.

Hal ini bermula saat Gubernur Dedi Mulyadi melakukan pembongkaran bangunan liar di bantaran Kali Sepak, Tambun Utara, pada Jumat (14/3/2025).

Awalnya, Canih secara tegas menyebut Dedi Mulyadi sangat otoriter.

Bahkan Canih menyinggung soal masa penjajahan.

Pasalnya Dedi Mulyadi disebut melakukan pembongkaran tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Tak ada surat teguran ataupun sosialisasi terkait pembongkaran.

"Lah kalau bikin ramai buat apaan, bikin keruh saja. Cuma Pak Gubernur itu menjalankan pemerintahannya seperti otoriter, mentang-mentang dia Gubernur tidak melihat keadaan," ujar Canih pada Kompas.com.

"Ini negara, bukan negara jajahan. Kita sudah merdeka, artinya SOP dijalankan dulu sesuai dengan prosedurnya.

Ia mengaku tetap mendukung pembangunan, namun Canih kembali menyebut apa yang dilakukan Dedi Mulyadi adalah cara yang salah.

"Saya bukan tidak mendukung pembangunan daerah, bukan, saya mendukung."

Baca juga: Dicari Dedi Mulyadi saat Pembongkaran Hibisc Fantasy, Kasatpol PP Bogor: Saya Sedang Ngaji

"Tapi caranya salah. Bukan zaman penjajahan ini," jelasnya.

Namun sikap keras Canih begitu cepat berubah setelah Kang Dedi tiba-tiba menyebut akan mengganti kerugian para pemilik warung yang akan dibongkar.

Hal tersebut terjadi saat Canih menjumpai Dedi Mulyadi yang tengah berdampingan dengan Kapolres Bekasi dan Bupati Bekasi di tepi jembatan.

"Mohon izin bapak, ini (pembongkaran) tanpa pemberitahuan. Banyak warga yang rumahnya masih," ucap Canih belum selesai berbicara.

"Ya kita (bongkar) yang kosong pak," jelas Kang Dedi, dikutip dari YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL pada Jumat (14/3/2025).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved