Kamis, 2 Oktober 2025

Feni Ere Ditemukan Meninggal di Palopo

Kuasa Hukum Feni Ere Sebut Ada Pihak yang Berniat Kelabui Keluarga Korban

Manggata Toding Alo, menyebut jika dalam proses penyelidikan yang tengah berlangsung, bapak dari korban mendapatkan pesan yang berbau kebohongan

Tribunnews/Alfarizy
KASUS FENI ERE - Tim Hukum pendamping keluarga Feni Ere, Badranaya Partnership, membawa gambar-gambar yang menjadi barang bukti pembunuhan Feni Ere, Jakarta, Jumat (14/3/2025). Kuasa hukum meminta Polda Sulsel segera mengambil alih kasus ini. (Tribunnews/Alfarizy) 

Ratusan mahasiswa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Rakyat (Amara) For Feni Ere menggelar unjuk rasa di Mapolres Palopo, Senin (10/3/2025).

Aksi ini lanjutan dari unjuk rasa pada Sabtu (8/3/2025) di Simpang Empat Lapangan Gaspa Palopo.

Aksi susulan ini dilakukan karena para demonstran merasa belum ada perkembangan signifikan terkait kasus pembunuhan Feni Ere, yang hingga kini belum juga terungkap secara jelas.

Koordinator aksi, Milyani, mengatakan bahwa tuntutan yang dibawa dalam unjuk rasa kali ini masih sama dengan aksi sebelumnya.

Para demonstran juga meminta agar Kapolda Sulawesi Selatan mencopot jabatan Kapolres dan Kasat Reskrim Polres Palopo, yang dinilai lambat dalam menangani kasus tersebut.

"Kami juga menuntut agar dua oknum polisi yang mengeluarkan pernyataan tidak pantas terhadap keluarga Feni Ere segera diberhentikan dengan tidak hormat," ujar Milyani, dilansir dari TribunTimur.com

Milyani menuturkan bahwa dua oknum polisi tersebut sebelumnya mengatakan kepada keluarga Feni Ere, "Tidak usah cari kakakmu, dia sudah besar, paling dia pergi sama pacarnya," saat keluarga melaporkan kehilangan Feni Ere.

Selain itu, para mahasiswa juga menuntut agar pelaku pembunuhan Feni Ere segera ditangkap.

"Kami berharap polisi segera menangkap pelaku yang masih berkeliaran," ujar Milyani. (Tribunnews.com/Alfarizy Ajie Fadhilah)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved