Selasa, 7 Oktober 2025

Kronologis 6 Bintara Polisi Aniaya Juniornya di Polres Baubau, Bangunkan Korban dan Tanya Hal Ini

6 terduga pelaku dari luar terus datang ke barak dan membangunkan Bripda A bersama teman-temanya sedang tidur. Pelaku bertanya terkait nama ke junior.

|
Penulis: Erik S
Kompas.com/Defriatno Neke
POLISI ANIAYA POLISI - Seorang anggota Polres Baubau, Bripda A (22), diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh 6 orang seniornya di dalam barak Mapolres Baubau, Kamis (21/2/2025) malam. Akibatnya, Bripda A harus menjalani operasi di rumah sakit karena organ pankreasnya bocor dan mengeluarkan darah. Bripda A mendapat perawatan di RSUD Palagimata Baubau. (DEFRIATNO NEKE) 

TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) ungkap kronologis 6 bintara polisi Polres Baubau aniaya juniornya.

Bripda A (22) mendapat penganiayaan dari enam bintara yang lebih seniornya di Polres Baubau, Polda Sulawesi Tenggara (Sultra).

Akibat penganiayaan itu, Bripda A harus dirawat di rumah sakit karena pankreasnya bocor. Apa sebenarnya yang terjadi?

Baca juga: Awal Mula Mapolres Tarakan Diserang, Dipicu dari Pengeroyokan Prajurit TNI oleh 5 Oknum Polisi

Pelaku diketahui adalah 6 bintara Polres Baubau yakni Bripda F, Bripda RAY, Bripda MAF, Bripda LAM, Bripda A dan Bripda MA.  

Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Iis Kristian mengatakan, kejadian itu bermula saat Bripda A berada di barak, Kamis (21/2/2025) malam lalu. 

Bripda A lulusan Bintara Polri angkatan 51, bersama sejumlah leting mendapat penempatan tugas di Barak Dalmas Polres Baubau

Kemudian, 6 terduga pelaku ini dari luar terus datang ke barak dan membangunkan Bripda A bersama teman-temanya sedang tidur. 

"Mereka membangunkan 9 bintara remaja termasuk korban, dan disuruh berdiri di samping lemari," jelas Kabid Humas. 

Korban Bripda A bersama 8 orang letingnya kemudian ditanya 6 pelaku ini, kalau mengenal nama mereka atau tidak. 

Bagi bintara baru mengenali nama seniornya, dipersilahkan kembali ke tempat tidur. 

Baca juga: Detik-Detik Polisi Aniaya Polisi hingga Kritis di Baubau, Bermula dari Belum Hafal Nama Senior

Sementara, lainya termasuk korban mengaku tidak mengenal nama bintara senior, berada di depannya sehingga mendapat pembinaan berlebihan, membuat korban dirawat di RS. 

"Nah saat itu korban tidak mengenal seniornya, sehingga mendapat pembinaan. Tapi tindakan terlalu berlebihan sehingga satu orang dirawat di rumah sakit," jelas Iis Kristian.

Akibat penganiayaan tersebut korban mengalami luka di bagian organ pankreas. 

Merasa lebih senior

Kasi Humas Polres Baubau, Kompol Abdul Rahmad mengatakan motif penganiayaan adalah karena para pelaku merasa lebih senior dibandingkan korban.

"Motifnya karena merasa (lebih) senior dari juniornya sehingga melakukan tindakan yang berlebihan kepada juniornya," kata Rahmad saat dihubungi melalui telepon, Rabu (26/2/2025).

Halaman
12
Sumber: Tribun Sultra
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved