Kamis, 2 Oktober 2025

5 Populer Regional: Penipuan Jual Beli Mobil Klasik - Speedboat Basarnas Meledak di Maluku Utara

Berita populer regional dimulai kasus penipuan dengan modus jual-beli mobil klasik hingga insiden speedboat Basarnas meledak di Maluku Utara.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Bobby Wiratama
Kolase: Surya.co.id/Luhur Pambudi, TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico, Tangkap layar YouTube TribunJateng, dan TribunAmbon/Istimewa
POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman populer regional di Tribunnews.com selama 24 jam. Dimulai kasus penipuan dengan modus jual-beli mobil klasik hingga insiden speedboat Basarnas meledak di Maluku Utara. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai kasus penipuan dengan modus jual-beli mobil klasik.

Korban dalam kasus ini seorang dokter asal Purworejo, Jawa Tengah, yang rugi hingga Rp 690 Juta.

Sementara pelakunya berinisial LDS (24) sudah diamankan Polresta Sleman.

Kemudian ada insiden speedboat Basarnas meledak di perairan Desa Gita, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, pada Minggu (2/2/2025) malam. 

Akibatnya 3 orang dilaporkan tewas dan 1 wartawan MetroTV hilang.

Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Modus Penipuan Jual-Beli Mobil Klasik, Dokter Asal Purworejo Kehilangan Uang Rp 690 Juta

PENIPUAN MOBIL KLASIK- Sat Reskrim Resta Sleman mengamankan pria inisial LDS (24) warga Bekasi terkait kasus penipuan modus jual mobil pada Sabtu (1/2/2025). Akibat ulah pelaku korban rugi ratusan juta rupiah.
PENIPUAN MOBIL KLASIK- Sat Reskrim Resta Sleman mengamankan pria inisial LDS (24) warga Bekasi terkait kasus penipuan modus jual mobil pada Sabtu (1/2/2025). Akibat ulah pelaku korban rugi ratusan juta rupiah. (Dok Polresta Sleman)

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Sleman berhasil menangkap seorang pelaku penipuan jual beli mobil klasik yang telah buron selama dua tahun.

Pelaku LDS (24), pria asal Bekasi, Jawa Barat, ditangkap di Jakarta setelah upaya pengejaran yang melibatkan berbagai wilayah, termasuk Sumatera Utara.

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, menjelaskan bahwa kasus ini bermula pada Maret 2023.

Korban, WT, seorang dokter asal Purworejo, Jawa Tengah, ditawari oleh pelaku untuk membeli tiga unit mobil klasik, yaitu Honda NSX tahun 1992 seharga Rp 1,3 miliar, Dodge Charger seharga Rp 450 juta, dan Mercedes Pagoda seharga Rp 800 juta.

“Korban tertarik dengan penawaran pelaku dan merasa yakin karena mereka bertemu di komunitas mobil klasik. Teman pelaku juga merupakan teman korban,” ungkap Riski.

Kesepakatan harga untuk ketiga mobil tersebut mencapai Rp 2,55 miliar, dan korban mengirimkan uang muka secara bertahap hingga total mencapai Rp 690 juta.

Pelaku Melarikan Diri

Setelah menerima uang muka, pelaku mulai sulit dihubungi dan tidak mengirimkan mobil sesuai janji.

Korban kemudian menyadari bahwa foto dan video mobil yang dikirimkan pelaku diambil dari Facebook orang lain.

Sadar telah menjadi korban penipuan, WT melapor ke polisi pada Agustus 2023.

Polisi menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) selama enam bulan, namun pelaku berhasil melarikan diri dengan menggunakan identitas palsu.

Dia terbang ke Jakarta dengan nama David setelah sebelumnya sempat melarikan diri ke Sumatera Utara.

Baca selengkapnya.

2. Pria yang Mutilasi Uswatun Khasanah Dinyatakan Psikopat Narsistik, Tak Punya Perasaan Iba

Tersangka kasus pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper di Ngawi, Jawa Timur,  Rohmad Tri Hartanto alias Antok alias RTH (32) dinyatakan sebagai psikopat.

RTH diketahui membunuh dan memutilasi Uswatun Khasanah (29) di sebuah kamar hotel di Kediri, Minggu (19/1/2025) kemarin.

Tersangka membagi tubuh korban jadi tiga bagian dan dibuang di tempat berbeda.

Polda Jatim yang melakukan tes kejiwaan pun mendapati bahwa RTH masuk ke golong psikopat narsistik.

"Didapati hasil dari tes psikologi ini oleh psikolog forensik antara lain termasuk dalam golongan psikopat narsistik," kata Dirreskrimum Polda Jatim, M Farman, Senin (3/2/2025).

Mengutip Kompas.com, ciri-ciri gangguan kepribadian tersebut adalah tidak memiliki rasa iba terhadap korban.

“Tidak punya perasaan yang iba terhadap korban apabila sudah merasa ketersinggungan, intinya emosinya meledak-ledak dan keibaannya kurang,” ujarnya.

RTH juga memutilasi korban dalam keadaan tenang tanpa memiliki rasa keraguan.

“Ya itu hasil dari psikolog itu karena pelaku ini kelihatan tenang dalam melakukan itu, tidak ada rasa keraguan, tidak ada rasa iba terhadap korban sehingga digolongkan sebagai psikopat,” katanya.

Seperti diketahui, Antok tega membunuh Uswatun Khasanah (29) karena sakit hati dan kesal atas kalimat kasar yang pernah dilontarkan oleh korban ke anak perempuannya.

Kini, RTH dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, serta Pasal 351 ayat 3 KUHP dan Pasal 365 ayat 3 KUHP, dengan ancaman hukuman penjara maksimal seumur hidup.

Baca selengkapnya.

3. TNI yang Bolos dari Tugas jadi Awal Mula Terbongkarnya Kasus Pembunuhan Wanita di Pondok Aren

PEMBUNUHAN - Lokasi penemuan mayat wanita diduga korban pembunuhan oknum TNI AD di rumah kontrakan, Kampung Bonjol, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten, Jumat (31/1/2025). Korban disebut seorang janda dan bekerja sebagai pelayan toko.
PEMBUNUHAN - Lokasi penemuan mayat wanita diduga korban pembunuhan oknum TNI AD di rumah kontrakan, Kampung Bonjol, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten, Jumat (31/1/2025). Korban disebut seorang janda dan bekerja sebagai pelayan toko. (TribunTangerang/ Ikhwana Mutuah Mico)

Anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial TS jadi tersangka kasus penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

TS diketahui menganiaya kekasihnya sendiri, N, hingga tewas di sebuah kontrakan di Kampung Bonjol, Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Sebelumnya, jasad N ditemukan sudah membusuk pada Kamis (30/1/2025).

Kini, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, TS sudah ditetapkan jadi tersangka.

"Saat ini yang bersangkutan (inisial TS) sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Denpom Jaya 1/Tangerang," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya Kolonel Inf Deki R Putra, dikutip dari TribunTangerang.com.

Kasus penganiayaan hingga menyebabkan hilangnya nyawa seseorang ini terungkap setelah TS meninggalkan tugas.

TS yang berpangkat Prajurit Satu (Pratu) dari kesatuan Yonif 318/Kostrad ini bolos dari tugasnya sebagai TNI sejak 19 Januari 2025.

"Memang benar ada oknum anggota TNI AD dari kesatuan Yonif 318 satuan Kostrad yang melakukan desersi dari satuan mulai tanggal 19 Januari 2025," kata Deki saat dihubungi Kompas.com.

Baca selengkapnya.

4. Aiptu Kusno dan Aipda Roy Tak Cuma Sekali Palak Sejoli, Sudah Lakukan Tahun Lalu, Peroleh Rp600 Ribu

POLISI PERAS SEJOLI - Video tangkap layar YouTube TribunJateng saat Aiptu Kusno dan Aipda Roy dikepung warga saat palak sejoli sebanyak Rp2,5 juta di Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (31/1/2025) malam. Berikut sosok dari Aiptu Kusno dan Aipda Roy.
POLISI PERAS SEJOLI - Video tangkap layar YouTube TribunJateng saat Aiptu Kusno dan Aipda Roy dikepung warga saat palak sejoli sebanyak Rp2,5 juta di Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (31/1/2025) malam. Berikut sosok dari Aiptu Kusno dan Aipda Roy. (Kolase: Tangkap layar YouTube TribunJateng)

Dua anggota Polrestabes Semarang yaitu Aiptu Kusno dan Aipda Roy Legowo ternyata tidak cuma sekali melakukan pemalakan.

Nyatanya, mereka pernah melakukan hal serupa pada Maret 2024 dengan korban berinisial R (20).

Dikutip dari Tribun Jateng, R mengaku pemalakan oleh Aiptu Kusno dan Aipda Roy terjadi ketika dirinya tengah bersama dengan pacarnya di dalam mobil dekat SPBU Universitas Diponegoro (Undip), Tembalang, Semarang.

Dalam mobil tersebut, R mengaku tengah menyantap nasi goreng bersama pacarnya.

"Kami beli nasi goreng karena di lapaknya penuh maka kami makan di dalam mobil," ceritanya, Senin (3/2/2025).

Saat tengah asyik menyantap nasi goreng, R mengaku ada tiga orang yang mengetuk pintu kaca mobilnya sembari menyorotkan senter.

Tiba-tiba, mereka menuduh R dan pacarnya tengah melakukan tindakan tidak senonoh. R pun mengaku kepada ketiga orang tersebut tengah makan nasi goreng bersama dengan pacarnya.

Tuduhan ketiga polisi tersebut pun membuat R dan pacarnya panik. Akibatnya, mereka pun dibawa masuk ke mobil pelaku.

Sementara, mobil miliknya dibawa oleh pelaku lainnya.

Saat berada di mobil pelaku tersebut, R dan pacarnya diintimidasi dan tetap dituduh melakukan tindakan asusila.

Baca selengkapnya.

5. Detik-Detik Speedboat Basarnas Meledak di Maluku Utara, 3 Orang Tewas dan Seorang Jurnalis Hilang

SPEEDBOAT MELEDAK - Tangkapan layar Youtube Kompas.com menunjukan bangkai speedboat Basarnas Ternate yang meledak, diambil pada Senin (3/2/2025). Speedboat milik Basarnas Ternate meledak saat berlayar menuju operasi evakuasi nelayan hilang, Minggu (2/2/2025).
SPEEDBOAT MELEDAK - Tangkapan layar Youtube Kompas.com menunjukan bangkai speedboat Basarnas Ternate yang meledak, diambil pada Senin (3/2/2025). Speedboat milik Basarnas Ternate meledak saat berlayar menuju operasi evakuasi nelayan hilang, Minggu (2/2/2025). (Tangkap layar Youtube Kompas.com)

Sebuah speedboat Basarnas meledak di perairan Desa Gita, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, pada Minggu (2/2/2025) malam. 

Akibat insiden ini, tiga orang tewas dan seorang jurnalis MetroTV masih dalam pencarian.

Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, mengatakan ada empat korban yang mengalami luka berat dan telah mendapat perawatan.

"Yang lain sudah bisa pulang, namun demikian masih mengalami trauma. Sementara yang meninggal sudah dimakamkan," tuturnya.

Penyebab ledakan kapal jenis Rigid Inflatable Boat (RIB) masih diselidiki.

"Saya belum memastikan penyebabnya apa, sementara saya masih di rumah duka," lanjutnya.

Ia menjelaskan ledakan terjadi saat anggota Basarnas mencari nelayan yang hilang.

Sebanyak 11 orang berada di speedboat. Mereka terdiri atas tim Basarnas Ternate, jurnalis, dan anggota Ditpolairud Polda Maluku Utara.

Hingga saat ini pencarian terhadap jurnalis bernama Sahril Helmi masih dilakukan.

"Pencarian menggunakan kapal dari KUPP,” katanya.

Direktur Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Maluku Utara, Kombes Pol. Azhari Juanda, membenarkan ada jurnalis yang ikut dalam operasi pencarian nelayan.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved