Siswa SMP Terseret Ombak di Pantai Drini
Tim Penyelam Hadapi Cuaca Buruk Saat Evakuasi Rifky Pratama dari Kedalaman 10 Meter Pantai Drini
Rifky Yudha Pratama (13) siswa kelas 7C SMPN 7 Mojokerto sebelumnya tenggelam dan hilang saat bermain air di kegiatan outing class di Pantai Drini.
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Pencarian siswa SMPN 7 Mojokerto yang menjadi korban tenggelam keempat di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, membuahkan hasil pada Rabu pagi, 29 Januari 2025.
Rifky Yudha Pratama (13) siswa kelas 7C SMPN 7 Mojokerto yang sehari sebelumnya tenggelam dan hilang saat bermain air di kegiatan outing class sekolahnya di Pantai Drini ditemukan di kedalaman 10 meter oleh tim penyelamat.
Upaya pengangkatan tubuh Rifky Yudha Pratama dari dalm air oleh tim Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron berjalan cukup panjang karena terkendala cuaca buruk.
"Kemarin cuaca tidak begitu bersahabat. Gelombang tinggi dan arus dalam laut yang cukup deras membuat proses pencarian korban terkendala sebab tim penyelam tidak bisa diterjunkan," kata Marjono, Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Rabu (29/1/2025).
Total ada 4 pelajar SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur, yang meninggal terseret arus laut Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, saat mereka bermain air bersama sekitar 9 rekan lainnya yang berhasil dievakuasi petugas.

Tiga korban meninggal berhasil dievakuasi Selasa, 28 Januari 2025 sesaat setelah kejadian. Jenazah Rifky berhasil dievakuasi Rabu pagi pukul 07.30 WIB.
Total 4 korban meninggal dunia adalah Alfian Aditya Pratama (13),Malfen Yusuf Adhi Dilaga (13), Rayhaki F (13), yang ditemukan pada Selasa (28/1/2025) sore. Serta, Rifky Yudha Pratama (13) yang ditemukan hari Rabu.
Sebelum melakukan pencarian terhadap korban Rifky, warga dan tim SAR sempat menggelar doa bersama pada Selasaa malam yang juga diikuti oleh orangtua Rifky.
"Kemarin malam, masyarakat dan petugas gabungan menggelar doa bersama di sini (Pantai Drini). Sebagai doa memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar diberi kemudahan dalam pencarian korban," ujar Marjono.
Usai menggelar doa bersama, pihaknya kembali melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian. Namun, malam itu korban belum ditemukan.
"Usai berdoa, kami mencoba melakukan penyisiran kembali, namun memang korban belum kelihatan. Akhirnya, kami pun melakukan pemetaan untuk persiapan operasi hari kedua ini," ungkapnya.
Baca juga: Isak Tangis Warnai Kepulangan Siswa SMPN 7 Mojokerto Pasca Insiden Tenggelam di Pantai Drini
Marjono menuturkan operasi pencarian korban pada hari kedua ini berjalan sangat lancar. Operasi pencarian dimulai sekitar pukul 05.00 WIB, dengan menerjunkan personel gabungan yang terbagi dari tim darat dan tim laut sekitar 80 orang.
"Tim kami bagi dua, ada darat dan laut. Disertai 6 orang penyelam. Proses penyisiran masih dilakukan disekitar lokasi kejadian dan area penemuan tiga korban sebelumnya," ungkap dia.
Berbeda dengan hari sebelumnya, Marjono mengatakan, pada pencarian hari kedua, cuaca sangat mendukung bahkan kondisi gelombang cukup landai.

"Alhamdulillah, hari kedua ini cuaca sangat cerah, gelombang laut terpantau landai hanya sekitar 4 feet sehingga memudahkan proses pencarian korban karena tim penyelam bisa diterjunkan," ujarnya.
Siswa SMP Terseret Ombak di Pantai Drini
Siswa SMP N 7 Mojokerto Masih Trauma Imbas Tragedi 13 Korban Terseret Ombak di Pantai Drini |
---|
Soal Tragedi Tewasnya 4 Siswa di Pantai Drini Yogyakarta, Outing Class di Mojokerto Diperketat |
---|
Sudah Diperiksa Polisi, Kepala SMPN 7 Mojokerto Bungkam saat Ditanya soal Insiden Pantai Drini |
---|
Buntut Siswa Terseret Ombak, Sejumlah Sekolah di Mojokerto Batalkan Outing Class hingga Wajib Izin |
---|
Pengakuan Siswi SMPN 7 Mojokerto: Saya Sedih yang Meninggal Dunia itu Semua Teman Dekat Saya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.