Alya Anggraini Klaim Nyaris Kena DO seusai Protes terkait Pungli, Kepala SMKN 2 Palu Beri Bantahan

TRIBUNNEWS.COM - Alya Anggraini, siswi Kelas XII Jurusan Desain Komunikasi Visual SMKN 2 Palu, Sulawesi Tengah dikabarkan hampir di keluarkan atau drop out (DO) dari sekolah.

Kasus ini bermula saat Alya mengikuti aksi demonstrasi di Kantor DPRD Sulteng pada 24 Oktober 2024 lalu.

Aksi protes itu terkait pungutan liar (pungli) yang diduga terjadi di sekolah.

"Setelah demo itu, saya tidak merasakan adanya intimidasi. Saya pikir pihak sekolah sudah mengevaluasi diri," katanya melalui sambungan telepon kepada TribunPalu.com, Rabu (22/1/2025).

Namun, pada 8 Januari 2025, Alya dipanggil untuk menghadiri rapat konsolidasi pengurus OSIS yang turut dihadiri kepala sekolah.

Dalam rapat itu kepala sekolah memutuskan mencabut SK kepengurusan Alya sebagai Ketua OSIS.

Ia juga dikenai tuduhan pelanggaran berat, di antaranya terlibat dalam aksi demonstrasi dan melakukan fitnah.

Ia juga dituduh mencemarkan nama baik sekolah hingga memprovokasi Ketua OSIS SMA/SMK lainnya di Kota Palu.

Alya mengaku, pihak sekolah memintanya memberikan itikad baik dalam waktu dua hari.

Jika tidak, ia diancam akan dikeluarkan dari sekolah.

Namun, Alya teguh dengan pendiriannya. Ia keukeuh tak mau meminta maaf kepada pihak sekolah.

Baca juga: Kronologi Siswi SMKN di Palu Nyaris Dikeluarkan dari Sekolah karena Protes Biaya Kursus Rp250 Ribu

Justru menurutnya, pihak sekolah yang seharusnya meminta maaf kepada dirinya.

"Saya merasa tidak bersalah, jika saya diminta minta maaf, seharusnya pihak sekolah yang meminta maaf lebih dulu kepada saya," terangnya.

Ia juga membantah tuduhan terkait dirinya melakukan provokasi terhadap Ketua OSIS SMA/SMK lain.

"Saya punya notulensi rapat yang membuktikan saya tidak memprovokasi siapa pun, tapi saya tetap ditekan untuk meminta maaf," terangnya.