Mayat dalam Koper di Ngawi
2 Anak Uswatun Khasanah Trauma setelah Ibunya Dimutilasi Rohmad Alias Antok, Polisi Beri Bantuan
Dua anak Uswatun Khasanah korban mutilasi Rohmad alias Antok, kini mengalami trauma setelah ibunya tiada hingga polisi memberikan pendampingan.
"Lain lagi sakit hatinya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, bahwa tersangka memiliki seorang anak perempuan."
"Pernah berucap kepada tersangka, bahwa korban mendoakan kalau nanti sudah besar anak ini akan menjadi, mohon maaf, PSK. Nah itu membuat tersangka sakit hati," terangnya.
Selain itu, pelaku juga begitu merasa mendendam karena korban pernah menyuruh tersangka untuk menghilangkan anak keduanya.
"Korban juga tidak terima kalau pelaku memiliki anak yang kedua. Sehingga dari korban sendiri sempat melontarkan supaya pelaku menghilangkan anak keduanya," ungkapnya.
Di tengah hubungan percintaan pelaku dan korban, ternyata UK juga selalu memaksa agar pelaku menikahinya secara sah.
Namun, korban memberikan syarat yang dinilai sulit oleh pelaku, yakni harus menceraikan istri sahnya sesegera mungkin.
Saking kuatnya keinginan korban untuk dinikahi itu, korban sampai 'melabrak' rumah tempat tinggal istri sah pelaku di Kabupaten Tulungagung.
"Korban perempuan ini minta dinikahi resmi, dan segera pelaku menceriakan istri sahnya. Dan pelaku tersinggung soal itu," ujar Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur.
"Intinya banyak yang bikin pelaku marah. Yang terakhir si korban datang ke rumah pelaku, mendobrak tempat istri sah pelaku, iya kepingin segera dinikahi," tambahnya.
Namun, permintaan korban tidak dapat dikabulkan dengan cepat oleh pelaku.
Lalu, hal yang membuat korban makin naik pitam adalah karena mengetahui pelaku memiliki anak kedua dari istri sahnya.
Sehingga, muncullah umpatan bernada sumpah serapah menyangkut anak kandung pelaku, hingga akhirnya membuat tersangka tersinggung dan merasa dendam.
"Korban itu kecewa dengan pelaku, karena istri sahnya punya anak lagi. Dan disumpah serapah kalau lahir didoain jadi ini dan itu (doa buruk)," pungkasnya.
Kronologi Pembunuhan
Sebelumnya, tersangka memancing korban untuk mendatanginya di Terminal Gayatri Tulungagung, lalu diajak menginap di hotel Jalan Bismo, Kota Kediri pada Minggu (19/1/2025).
Setibanya di hotel tersebut, pelaku menghabisi korban hingga tewas, pada Senin (20/1/2025) pukul 00.30 WIB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.