Mayat dalam Koper di Ngawi
2 Anak Uswatun Khasanah Trauma setelah Ibunya Dimutilasi Rohmad Alias Antok, Polisi Beri Bantuan
Dua anak Uswatun Khasanah korban mutilasi Rohmad alias Antok, kini mengalami trauma setelah ibunya tiada hingga polisi memberikan pendampingan.
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan Uswatun Khasanah (UK) dengan cara dimutilasi oleh suami sirinya, Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok, meninggalkan trauma pada dua anak korban dan keluarganya di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Sebelumnya, jasad UK ditemukan di dalam sebuah koper di Kabupaten Ngawi dan pelaku pembunuhan, yakni RTH, kini sudah ditangkap.
Meski pelaku sudah ditangkap, rasa trauma tetap melekat pada keluarga korban, terutama pada kedua anak UK, laki-laki berusia 10 tahun dan perempuan berusia 7 tahun.
Kedua anak UK itu diketahui tinggal bersama neneknya di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Karena hal tersebut, Polres Blitar pun memberikan layanan trauma healing kepada keluarga korban, dengan harapan bisa memulihkan mental dan emosional mereka karena kejadian tersebut.
Apalagi, anak-anak korban tersebut masih mempunyai masa depan panjang yang harus dijaga, sehingga jangan sampai mereka kehilangan percaya diri dan motivasi.
"Kami tahu peristiwa ini sangat memprihatinkan bagi semua. Mengingat sudah tertangkap pelaku utama dari peristiwa ini, kami memberanikan datang ke sini membawa tim trauma healing untuk keluarga korban," kata Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman di rumah duka korban Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Senin (27/1/2025).
"Kami juga menyampaikan rasa simpati yang mendalam kepada keluarga korban. Semoga tim trauma healing bisa memberikan terapi psikis terhadap keluarga korban," ujar kapolres, dikutip dari Surya.co.
"Korban meninggalkan dua anak, yang laki-laki usia 10 tahun dan perempuan usia 7 tahun. Anak-anak ini masih mempunyai masa depan panjang yang harus dijaga," tambahnya.
Pendampingan psikologis itu, kata Arif, akan diberikan selama kedua anak dan keluarga korban masih membutuhkan.
Arif mengatakan, ada tiga personel yang diterjunkan dari polres yang diberi tugas khusus untuk memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga korban.
Baca juga: Kerja di Pabrik Korea 8 Tahun, Antok Jago Kemas Potongan Tubuh Uswatun Khasanah Layaknya Paket
"Besok kami dapat backup dari Polda Jatim untuk melengkapi kegiatan di sini (rumah duka). Pendampingan kami berikan selama diperlukan hingga keluarga sudah terlihat normal kondisinya," katanya.
Pelaku Akui Menyesal dan Sampaikan Maaf ke Keluarga Korban
RTH yang kini sudah ditangkap mengaku menyesal menghilangkan nyawa korban dengan begitu sadis.
"Ya saya menyesal," ujar Rohmad seraya menundukkan kepala selama berjalan cepat selama digelandang petugas kepolisian berpakaian sipil.
Pelaku juga menyempatkan untuk menyampaikan permohonan maaf kepada pihak korban beserta keluarga besar korban di Kabupaten Blitar bahwa dirinya menyesali perbuatannya tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.