Kamis, 2 Oktober 2025

Mayat dalam Koper di Ngawi

2 Anak Uswatun Khasanah Trauma setelah Ibunya Dimutilasi Rohmad Alias Antok, Polisi Beri Bantuan

Dua anak Uswatun Khasanah korban mutilasi Rohmad alias Antok, kini mengalami trauma setelah ibunya tiada hingga polisi memberikan pendampingan.

Penulis: Rifqah
(ISTIMEWA)
Kolase Tribunnews: Pembunuh dan pemutilasi Uswatun Khasanah telah tertangkap, dia adalah pria Tulungagung yang menjadi tukan jual mobil bodong / Jasad Wanita bernama Uswatun Khasanah yang Ditemukan di Koper Merah Kawasan Ngawi (ISTIMEWA) - Dua anak Uswatun Khasanah korban mutilasi Rohmad alias Antok, kini mengalami trauma setelah ibunya tiada hingga polisi memberikan pendampingan. 

"Saya minta maaf kepada korban dan keluarga korban. Saya minta maaf," pungkas Rohmad seraya meringkuk di balik pintu ruang petugas Humas Polda Jatim.

Sementara itu, Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman mengatakan bahwa tersangka bakal dijerat Pasal 340 KUHP Subsider Pasal 338 KUHP lebih Subsider Pasal 351 Ayat 3 KUHP dan Pasal 365 Ayat 3 KUHP. 

Pasal itu mengenai pembunuhan berencana atau penganiayaan berat hingga mengakibatkan korban mati dan pencurian dengan kekerasan hingga korban meninggal dunia. 

Ancaman pidananya paling maksimal dihukum mati atau pidana paling paling ringan penjara seumur hidup. 

"Ancaman hukuman mati atau seumur hidup," ujar Farman di Ruang Konferensi Pers Gedung Bidhumas Mapolda Jatim, Senin. 

Menurut Farman, proses terjadinya tindak pidana menghilangkan nyawa korban yang dilakukan tersangka sudah dipersiapkan sebelumnya. 

Motif Pembunuhan

Mengenai motif pembunuhan, Farman menerangkan bahwa pelaku mengaku sakit hati dengan kelakuan korban yang berselingkuh dengan pria lain. 

Bahkan, tersangka mengaku pernah memergoki korban bersama pria lain di dalam kosannya kawasan Tulungagung. 

Padahal, hubungan keduanya sudah berlangsung selama tiga tahun dan selama ini, pelaku juga beberapa kali kerap memberikan uang kepada korban. 

Bahkan, pelaku mengaku-ngaku sebagai suami siri korban saat ditanyai oleh para warga di sekitar kos korban. 

Namun, pelaku tidak bisa menunjukkan bukti jika dirinya sebagai suami siri dan sudah menikah secara siri dengan korban. 

"Karena korban ketahuan memasukkan laki-laki ke kosannya. Sementara, tersangka ini di sekitar kos korban mengaku sebagai suami siri korban," terang Farman, dikutip dari Surya.co.

"Kemudian, korban sering meminta uang ke pelaku. Tanggal 19 Januari, pertemuan di hotel Kediri. Itu memang tersangka uang sudah menyiapkan Rp 1 juta untuk diberikan ke korban," tambahnya.

Kemudian, motif lainnya, Farman menerangkan bahwa tersangka merasa tersinggung karena korban kerap mengolok-olok anak perempuannya dari istri sah.

Korban diketahui pernah mengolok-olok dan menyumpah serapahi anak tersangka dengan ucapan yang tidak terpuji. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved