Kamis, 2 Oktober 2025

Kilas Balik Tsunami di Selat Sunda 6 Tahun Lalu Menewaskan 426 Orang, Tanjung Lesung Mencekam

Malam itu itu memang terasa mencekam karena aliran listrik sempat padam sebelum akhirnya gelombang besar datang sekitar pukul 21.00 WIB

Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews/JEPRIMA
Suasana dampak tsunami selat sunda di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (26/12/2018). Di perkampungan nelayan itu tampak rumah-rumah penduduk hancur dan perahu-perahu nelayan pun berserakan di segala penjuru. (Tribunnews/Jeprima) 

Namun, warga kini berupaya bangkit.

Trauma perlahan memudar, digantikan oleh semangat bersama untuk membangun kembali apa yang hilang akibat bencana.

Gelombang tsunami setinggi 2 meter di Selat Sunda menerjang Provinsi Banten dan Provinsi Lampung.

Kerusakan akibat tsunami Selat Sunda
Kerusakan akibat tsunami Selat Sunda (Dok.BNPB)

Dampak terparah dirasakan di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyebutkan, aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi karena faktor cuaca di perairan Selat Sunda memicu gelombang tsunami.

Rahmat menyampaikan, apabila dipicu oleh erupsi Gunung Anak Krakatau, maka gelombang tsunami mencapai sekitar 90 sentimeter.

Namun, karena adanya gelombang tinggi akibat faktor cuaca, arus gelombang tsunami bertambah lebih dari 2 meter.

Baca juga: SBY Ungkap Tantangan Dirinya Saat Jadi Presiden, Singgung Tsunami Aceh Hingga Harga Minyak Meroket

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kala itu, Dwikorita Karnawati memaparkan sekitar pukul 13.51 WIB, pihaknya telah mengumumkan erupsi Gunung Anak Krakatau dengan status level Waspada sejak Kamis (21/12/2018).

Pada Sabtu (22/12/2018), BMKG mengeluarkan peringatan dini sekitar pukul 07.00 WIB akan potensi gelombang tinggi di sekitar perairan Selat Sunda.

Dwikorita menambahkan, sekitar pukul 09.00-11.00 WIB, tim BMKG sedang melakukan uji coba instrumen di perairan Selat Sunda.

Ketika dilakukan uji coba, terjadi hujan lebat dengan gelombang dan angin kencang, sehingga tim segera kembali ke darat.

Hal ini mengakibatkan sejumlah alat pendeteksi tsunami BMKG menunjukkan ada potensi kenaikan permukaan air di pantau sekitar Selat Sunda.

Berdasarkan hasil pengamatan alat pendeteksi tsunami di Serang di Pantai Jambu, Desa Bulakan, tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian gelombang mencapai 0,9 meter.

Di wilayah lain seperti Kota Agung, Lampung, dan Kota Bandar Lampung periode gelombang yang terjadi merupakan periode gelombang pendek.

(Tribunnews.com/Maliana) (Kompas.com/Mela Arnani) (Tribun Banten/Engkos Kosasih)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved