Selasa, 7 Oktober 2025

Gempa di Rusia

BNPB: Masyarakat Bisa Pulang Ke Rumah Bila Peringatan Dini Tsunami Gempa Kamchatka Dihentikan

Masyarakat masih harus tetap menjauhi daerah pantai untuk sementara sampai nanti BMKG menghentikan peringatan dini

Penulis: Gita Irawan
Editor: Eko Sutriyanto
YouTube BNPB Indonesia
DAMPAK GEMPA RUSIA - Direktur Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dr Daryono saat melaporkan tinggi tsunami di 9 wilayah Indonesia dampak gempa bumi di Rusia, Rabu (30/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BMKG merilis perkembangan informasi terkait potensi dampak tsunami yang diakibatkan gempabumi M8,7 di Kamchatka, Rusia ke sejumlah wilayah di Indonesia pada Rabu (30/7/2025).

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan kondisi muka air laut di sembilan lokasi berdasarkan hasil monitoring terhadap peralatan tsunami guide dan tide gate yang disediakan oleh Badan Informasi Geospasial.

Ia mengatakan di Pelabuhan Dok 2 Jayapura tercatat ketinggian tsunami mencapai 20 cm atau 0,2 meter pada pukul 14.14 WIB.

Di Pelabuhan Tapaleo Halmahera Tengah, tinggi tsunami hanya 6 cm pada pukul 14.15 WIB.

Di Sarmi Papua tinggi tsunami mencapai 20 cm atau 0,2 meter pada pukul 14.20 WIB.

Di Sorong Papua Barat tinggi tsunami mencapai 20 cm pada pukul 14.35 WIB.

Di Depapre Jayapura tinggi tsunami 20 cm pada pukul 14.45 WIB.

Baca juga: Tinggi Tsunami di 9 Wilayah Indonesia Dampak Gempa Rusia: Jayapura 20 Cm, Sulut 5 Cm

Di Sausapor, Papua Barat tinggi tsunami 20 cm pada pukul 15.04 WIB.

Di Pelabuhan Beo Talaud Sulawesi Utara tinggi tsunami 5 cm pada pukul 15.14 WIB.

Di Pelabuhan Daeo Majiko Morotai Maluku Utara tinggi tsunami 8 sentimeter pada pukul 15.17 WIB.

"Sementara di Gorontalo tidak terdapat anomali muka laut, artinya tidak terdapat sama sekali aktivitas tsunami di sana," kata Daryono saat Konferensi Pers secara daring pada Rabu (30/7/2025).

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari atau yang akrab disapa Aam mengatakan propagasi atau penyebaran gelombang tsunami dari Samudera Pasifik masih terjadi hingga saat ini.

Sehingga, kata dia, masyarakat masih harus tetap menjauhi daerah pantai untuk sementara sampai nanti BMKG menghentikan peringatan dini. 

"Ketika BMKG sudah menghentikan peringatan dini tsunami, baru itu kita sebut all clear. Sehingga masyarakat bisa kembali ke rumah," ungkapnya.

Ia mengatakan Pusdalops BNPB juga menerima laporan visual yang memperlihatkan aktifitas evakuasi masyarakat sejak pukul 12.00 WIB tadi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved