Selasa, 7 Oktober 2025

2 Kasus Perundungan Siswa SD oleh Teman Sekolah, AR Meninggal Pendarahan di Otak, J juga Dicabuli

AR meninggal dunia diduga jadi korban bullying yang dilakukan oleh tiga orang kakak kelasnya. Sementara J dibully dan dicabuli oleh 4 teman sekolahnya

Penulis: Dewi Agustina
Istimewa
AR meninggal dunia diduga jadi korban bullying yang dilakukan oleh tiga orang kakak kelasnya. Jenazah. Foto kondisi Korban AR saat menjalani perawatan di ruang ICU. 

Diketahui seorang siswi SD di sekitar permukiman lereng Gunung Argopuro, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah menjadi korban perundungan dan pencabulan.

"Laporan sudah masuk. Kami sudah menerima aduan tersebut pada Minggu (15/12/2024). Kami cek terlebih dahulu," kata KBO Satreskrim Polres Rembang, Iptu Widodo saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (17/12/2024).

Saat ini pihak kepolisian melakukan penyelidikan terkait dugaan perundungan dan pencabulan yang melibatkan siswa sekolah dasar di Kecamatan Lasem.

"Karena melibatkan anak-anak, kami dalam menangani kasus ini harus berhati-hati," tuturnya. 

Albi Meninggal karena Pendarahan Otak

Sebelumnya, AR (9), murid kelas 3 SDN Jayamukti, Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, meninggal dunia akibat perundungan yang dilakukan oleh kakak kelasnya.

Jasad AR telah dikebumikan di pemakaman umum setempat pada Selasa (26/11/2024), setelah menjalani autopsi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Indramayu pada malam sebelumnya. 

Informasi terkini, Kanit PPA Polres Subang, Aiptu Nenden Nur Fatimah menuturkan tiga kakak kelas korban terbukti terlibat dalam kasus yang merenggut nyawa AR.

Ketiganya telah ditetapkan sebagai anak yang berhadapan dengan hukum atau ABH.

"Tiga anak yang merupakan kakak kelas sudah kita tetapkan sebagai Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH)."

"Dari hasil pemeriksaan, ketiganya terlibat dalam kasus yang merenggut nyawa Alby," ujar Aiptu Nenden Nur Fatimah, dikutip dari TribunJabar.id.

Selama pemeriksaan, tiga anak tersebut juga turut didampingi oleh orang tua.

"Dalam pemeriksaan, tiga ABH tersebut juga turut didampingi oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) Subang dan orang tua, karena terperiksa masih anak-anak," katanya.

Nenden menuturkan, sejumlah saksi juga diperiksa dalam kasus ini.

"Selain itu, guru SD Negeri Jayamukti, bidan, dan mantri juga turut diperiksa pihak kepolisian," katanya.

Ahli forensik juga dilibatkan dalam penanganan kasus ini.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved