Senin, 6 Oktober 2025

2 Kasus Perundungan Siswa SD oleh Teman Sekolah, AR Meninggal Pendarahan di Otak, J juga Dicabuli

AR meninggal dunia diduga jadi korban bullying yang dilakukan oleh tiga orang kakak kelasnya. Sementara J dibully dan dicabuli oleh 4 teman sekolahnya

Penulis: Dewi Agustina
Istimewa
AR meninggal dunia diduga jadi korban bullying yang dilakukan oleh tiga orang kakak kelasnya. Jenazah. Foto kondisi Korban AR saat menjalani perawatan di ruang ICU. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus perundungan terhadap pelajar SD yang dilakukan oleh teman sekolah terjadi di dua tempat berbeda dalam kurun waktu tiga pekan terakhir.

Kasus pertama menimpa AR (9), siswa kelas 3 SD di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

AR meninggal dunia diduga jadi korban bullying yang dilakukan oleh tiga orang kakak kelasnya.

Jenazah AR telah dimakamkan, Selasa (26/11/2024).

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Perundungan & Pencabulan Siswi SD di Rembang, Pelaku 4 Teman Sekolah Korban

Sementara itu di tempat berbeda, J, siswi SD di sekitar permukiman lereng Gunung Argopuro, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah menjadi korban perundungan.

Tak hanya jadi korban perundungan, J juga mendapatkan tindakan pencabulan yang dilakukan oleh 4 teman sekolahnya.

Peristiwa itu terjadi, Jumat (13/12/2024) menjelang jam pulang sekolah.

L (40) ibu korban menceritakan, anaknya J (12) siswi kelas 6  menjadi korban dari kebengisan empat siswa di sekolah tersebut.

Saat itu L tengah menjemput anaknya di sekolah.

Tiba-tiba salah seorang guru memeluknya.

"Saya tidak biasanya dipeluk sama guru di sana waktu jemput anak saya. Terus anak saya nangis, kemudian waktu di rumah dia masuk ke kamar," kata L dikutip dari TribunJateng.com.

"Baru saat malam hari dia merintih kesakitan dan mau cerita," kata L di rumahnya, Selasa (17/12/2024).

Dari pengakuan sang anak, L mengatakan bahwa J mendapatkan perlakuan tak mengenakkan saat siang hari di sekolahnya.

Baca juga: Siswa yang Terlibat Perundungan di Subang Bakal Dikeluarkan dan Dilarang Sekolah di Kabupaten Subang

"Ada empat anak, tiga orang itu kelas 6 SD dan satu orang kelas 5 SD, anak saya dimasukkan ke kelas," kata dia.

"Lalu kepalanya dibenturkan di lemari, terus di tembok, kemudian dijatuhkan ke lantai."

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved