Minggu, 5 Oktober 2025

Kota Solo, Kuliner, dan Digitalisasi Transaksi Pembayaran

Kota Solo yang terkenal akan destinasi wisata kuliner telah beradaptasi dengan digitalisasi transaksi pembayaran melalui QRIS.

Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto
Pemilik usaha angkringan bernama ‘Wedangan Solo Mas John’ di Kota Solo tengah melayani pelanggannya. Kota Solo yang terkenal akan destinasi wisata kuliner telah beradaptasi dengan digitalisasi transaksi pembayaran melalui QRIS. 

“Ini perkembangan zaman, saya tidak mau ketinggalan, jadi bisa melayani pembeli yang tidak bawa uang tunai,” ungkap Jeje.

Dari Sate hingga Nasi Liwet

Sebagai salah satu tujuan wisata kuliner, Kota Solo telah akrab dengan transaksi pembayaran nontunai seperti QRIS.

Sebut saja Sate Kambing Pak Manto yang terkenal dan sudah punya cabang di Jakarta.

Tidak sedikit pelanggan melakukan transaksi pembayaran menggunakan QRIS.

Seperti yang dilakukan Marta Sari, warga Kabupaten Karanganyar yang memilih menggunakan pembayaran nontunai untuk menikmati sate kambing siang itu.

“Lebih mudah tinggal scan, selagi bisa QRIS biasanya pakai QRIS, uang tunai bisa untuk keperluan lain,” ungkap Marta, Sabtu (23/11/2024).

Menurutnya, digitalisasi pembayaran QRIS sudah terasa hampir di setiap kalangan pedagang.

“Dari pedagang kecil di pinggir hingga kuliner terkenal sudah melayani nontunai,” ujarnya.

Suasana rumah makan Sate dan Tengkleng Rica Pak Manto, Solo, Jawa Tengah.
Suasana rumah makan Sate dan Tengkleng Rica Pak Manto, Solo, Jawa Tengah. (Tribunnews/JEPRIMA)

Sementara itu, berkunjung ke Kota Solo seperti kurang lengkap bila tidak menyantap nasi liwet.

Bahkan, ada penjual nasi liwet di Solo yang buka 24 jam, namanya Nasi Liwet Mbak Laksmi.

Ya, Laksmi (51) merupakan pemilik usaha nasi liwet yang memiliki sejumlah outlet di Kota Solo.

Satu di antaranya terletak di shelter kuliner Stadion Manahan.

"Semua cabang buka 24 jam," ungkap Laksmi saat dijumpai Tribunnews.

Laksmi, pemilik usaha Nasi Liwet Mbak Laksmi Solo di shelter Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (6/5/2023).
Laksmi, pemilik usaha Nasi Liwet Mbak Laksmi Solo di shelter Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah. (Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)

Alasan Laksmi membuka usahanya 24 jam karena nasi liwet menjadi incaran orang-orang luar kota yang menginap di Solo.

"Jadi kapan pun mereka pengin nasi liwet selalu ada," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved