Kamis, 2 Oktober 2025

5 Populer Regional: Motif AKP Dadang Iskandar Tembak Mati AKP Ryanto Ulil - OTT Gubernur Bengkulu

Berikut rangkuman berita populer regional mulai motif AKP Dadang Iskandar tembak Kasat Reskrim AKP Ryanto Ulil Anshar hingga OTT Gubernur Bengkulu.

Penulis: Endra Kurniawan
Kolase Tribunnews.com:
Berikut rangkuman berita populer regional mulai motif AKP Dadang Iskandar tembak Kasat Reskrim AKP Ryanto Ulil Anshar hingga OTT Gubernur Bengkulu. 

Baca selengkapnya.

2. Kronologi Gadis SMA Diculik Terduga Bandar Sabu di Labuhanbatu Utara, Korban Diselamatkan Polisi

Ilustrasi penculikan.
Ilustrasi penculikan. (glocalkhabar.com)

Seorang gadis SMA berinisial AOS menjadi korban penculikan oleh lima orang terduga bandar sabu di Aek Kanopan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara.

Penculikan ini diduga berkaitan dengan utang narkotika senilai Rp 400 juta yang melibatkan abang kandung korban.

Penculikan terjadi pada Minggu, 17 November 2024, ketika AOS diculik dari kediamannya.

Menurut pengakuannya, saat itu seorang pria menanyakan tentang keberadaan abang dan kakaknya.

"Tiba-tiba saya ditarik dan dipaksa masuk ke dalam mobil. Saya sudah teriak tidak mau, tapi dipaksa masuk saja," ungkap AOS.

Selama perjalanan, AOS mengalami trauma dan ketakutan.

"Saya sempat meminta berhenti untuk kencing, tetapi mereka bilang sabar sudah mau sampai. Terakhir saya berhenti di tengah hutan," jelasnya.

Meskipun sempat berpikir untuk melarikan diri, niatnya urung karena melihat pelaku memegang senjata api.

Baca selengkapnya.

3. Jelang Sidang Vonis Supriyani, Doa Bersama Gagal Digelar

Supriyani menjalani uji pengetahuan pendidikan profesi guru (UP PPG) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), hari Rabu (20/11/2024)
Supriyani menjalani uji pengetahuan pendidikan profesi guru (UP PPG) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), hari Rabu (20/11/2024) (Tribun Sultra)

Keluarga guru Supriyani yang tengah menghadapi proses hukum di Kecamatan Baito, Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara, mengalami kendala dalam menggelar doa bersama menjelang sidang putusan hakim.

Rencana tersebut batal karena pihak keluarga menolak untuk mengurus izin ke Polres Konsel.

Doa bersama ini diinisiasi oleh Katiran, suami Supriyani.

Kegiatan tersebut direncanakan berlangsung pada Kamis malam, 21 November 2024, sebagai bentuk harapan agar Supriyani bisa bebas tanpa syarat dalam sidang putusan yang dijadwalkan pada tanggal 25 November.

Soni, salah satu pengurus organisasi masyarakat di Kecamatan Baito, menyampaikan harapan keluarga Supriyani.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved