Kebakaran Gudang Elpiji di Bali Dipicu Dinamo Starter Pikap, Satu per Satu dari 18 Korban Tewas
Satu per satu korban tewas akibat luka bakar yang diderita. Korban terakhir yang tewas adalah Ahmad Tamyis Mujaki (25).
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Semua korban total 18 orang meninggal dunia akibat kebakaran gudang penyimpanan elpiji di Denpasar Bali di Jalan Cargo Taman I Denpasar, pada Minggu (9/6/2024) lalu.
Satu per satu korban tewas akibat luka bakar yang diderita.
Korban terakhir yang tewas adalah Ahmad Tamyis Mujaki (25).
Ahmad Tamyis meninggal dunia, Sabtu (22/6/2024) pukul 16.20 WIT di Burn Unit ICU RSUP Prof Ngoerah setelah menjalani perawatan selama 13 hari.
Baca juga: Dicky Tewas, Korban Meninggal akibat Kebakaran Gudang Elpiji Jadi 14 Orang, Pemilik Gudang Tersangka
Dia menderita luka bakar 72 persen.
Penyebab Kebakaran Gudang Elpiji
Penyebab kebakaran gudang elpiji milik Sukojin yang merenggut 18 korban jiwa ini diungkap Pihak Polresta Denpasar.
Kepala Seksi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi mengatakan dari hasil penyelidikan, polisi menduga terbakarnya gudang LPG pada Minggu 9 Juni 2024 itu dipicu oleh dinamo starter mobil pikap yang berada di tempat kejadian perkara (TKP).
Menurut AKP Sukadi, dinamo starter tersebut memicu terjadinya percikan api yang kemudian menyambar gas yang keluar dari tabung elpiji (LPG) 50 kilogram.
Pasalnya, valve tabung gas yang berfungsi menjalankan dan memutus aliran gas disebutkan mengalami kebocoran.
Valve tersebut bocor diduga karena tidak tertutup dengan rapat.
"Karena bagian dinamo stater mobil pikap muncul percikan api dan menyambar gas LPG akibat dari kebocoran valve tabung LPG ukuran 50 kg," jelasnya.
"Sedangkan terkait percikan api menyambar gas diduga dari valve tabung LPG 50 kilogram tidak tertutup rapat," jelasnya.
Baca juga: Update Kebakaran Gudang Elpiji di Denpasar, 3 Korban Tewas, 12 Pasien Lain Masih Gunakan Ventilator
Kemudian, pusat ledakan dan kobaran api berada di bagian tengah gudang penyimpanan LPG.
Berdasarkan keterangan tersangka Sukojin kepada penyidik, mobil pikap itu biasanya dikendarai oleh karyawannya bernama Edi.
Namun, hal itu belum dapat dipastikan lebih lanjut karena tidak ada saksi yang bisa menerangkan hal itu.
Dari hasil olah TKP, Tim Bidlabfor Polda Bali menemukan kunci yang masih tergantung di mobil tersebut.
Setelah dilakukan uji laboratorium, kata AKP, starter telah dalam kondisi terbakar.

"Sedangkan saat olah TKP, Tim Labfor menemukan adanya kunci yang masih terpasang di starter mobil tersebut."
"Setelah dilakukan uji laboratorium terhadap dinamo starter sudah dalam keadaan terbakar," jelasnya.
Disinggung soal dugaan pengoplosan LPG, Polresta Denpasar menepis adanya upaya tersebut.
Kesimpulan ini didapat seusai aparat kepolisian menggelar olah TKP maupun hasil dari uji laboratorium yang dilakukan oleh Bidlabfor Polda Bali.
"Berdasarkan hasil olah TKP maupun hasil uji laboratorium yang dilakukan Labfor Polda Bali tidak ditemukan adanya pengoplosan," demikian keterangan tertulisnya, Minggu 23 Juni 2024.
Baca juga: 5 Fakta Pencuri Terjebak Kebakaran di Minimarket Depok, Niat Ingin Merokok Berujung Kebakaran
Begitu pula soal bukti-bukti pengoplosan, hingga kini belum ditemukan alat bukti yang mendukung.
"Terkait masalah pengoplosan sampai saat ini belum ditemukan alat bukti yang yang mendukung dan dari hasil Labfor nihil temuan terkait hal tersebut (pengoplosan)," imbuh AKP Sukadi.
Satu Per Satu Korban Tewas
Berikut urut-urutan tewasnya 18 korban akibat kebakaran gudang penyimpanan LGP di Jalan Cargo Taman, Denpasar, Minggu (9/6/2024) dikutip Tribun Bali:
Meninggal sehari pasca kebakaran, Senin (10/6/2024):
- Purwanto (43) laki-laki, meninggal 10 Juni 2024 pukul 13.45 Wita, luka bakar 74 persen.
- Edy Herwanto (40) laki-laki, meninggal 10 Juni 2024 pukul 01.30 Wita, luka bakar 85 persen.

Selasa (11/6/2024):
- Petrus Jerawut (31) laki-laki, meninggal 11 Juni 2024 pukul 21.30 Wita, luka bakar 80 persen.
- Yudis Aldryanto (33) laki-laki, meninggal 11 Juni 2024 pukul 03.15 Wita, luka bakar 88 persen.
Rabu (12/6/2024):
- Robiapranus Amput (23) laki-laki, meninggal 12 Juni 2024 pukul 10.30 Wita, luka bakar 87 persen.
- Yoga Wahyu Pratama (24) laki-laki, meninggal 12 Juni 2024 pukul 17.20 Wita, luka bakar 81 persen.
- Katiran (62) laki-laki, meninggal Kamis 12 Juni 2024 pukul 06.30 Wita, luka bakar 57 persen dirawat di ruang ICU RSUD Wangaya
Baca juga: Gedung Graha CIMB Niaga Sudirman Kembali Beroperasi Pasca-Kebakaran
Kamis (13/6/2024):
Danu Sembara (36) laki-laki, meninggal 13 Juni 2024 pukul 23.05 Wita, luka bakar 79 persen.
Jumat (14/6/2024):
- Yollaaldy Zoellyanto (25) laki-laki, meninggal 14 Juni 2024 pukul 14.55 Wita, luka bakar 45,5 persen.
- Eko Budi Santoso (37) laki-laki, meninggal 14 Juni 2024 pukul 05.40 Wita, luka bakar 80 persen.
- M Umar Efendi (33) laki-laki, meninggal 14 Juni 2024 pukul 10.45 Wita, luka bakar 71 persen.
Sabtu (15/6/2024):
- Muqhis Bayudi (29) laki-laki, meninggal 15 Juni 2024 pukul 22.08 Wita, luka bakar 56 persen.
- Wiri Suhardi (34) laki-laki, meninggal 15 Juni 2024 pukul 08.32 Wita, luka bakar 77 persen.
Senin (17/6/2024):
- Dicky Panca Ramadhani (19) laki-laki, meninggal 17 Juni 2024 pukul 07.15 Wita, luka bakar 63 persen.
- Mohamad Sofyan (27) laki-laki Meninggal dunia pada Senin 17 Juni 2024 pukul 19.58 Wita, luka bakar capai 84 persen.
Selasa (18/6/2024):
Didik Suryanto (49) laki-laki meninggal Selasa 18 Juni 2024 pukul 04.27 Wita dengan luka bakar 84 persen.
Rabu (19/6/2024):
Suherminadi (47) laki-laki meninggal Rabu 19 Juni 2024 pukul 10.45 Wita dengan luka bakar 30 persen.
Sabtu (22/6/2024):
Ahmad Tamyis Mujaki (25) laki-laki meninggal Sabtu 22 Juni 2024 pukul 16.20 Wita,luka bakar 72 persen.
Pemilik Gudang Tersangka
Sukojin, pemilik gudang sekaligus CV Bintang Bagus Perkasa ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kebakaran gudang elpiji tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Laorens Rajamangapul Heselo menerangkan, Sukojin ditetapkan sebagai tersangka lantaran dinilai lalai.
Sebab gudang yang digunakan Sukojin untuk menampung dan menyimpan LPG dinilai tak layak.
"Memang secara resmi, tersangka ini, dapat kami simpulkan ini kelalaian. Yang bersangkutan secara sah bahwa gudang itu sebenarnya tidak layak untuk menaruh gas atau barang berbahaya. Terutama untuk migas," ungkapnya dalam jumpa pers di Mapolresta Denpasar, Sabtu (15/6/2024).
Kronologis Kebakaran di Gudang Elpiji
Proses penyelamatan diri para korban kebakaran, di sebuah gudang gas elpiji, Jl. Cargo Taman I, Denpasar pada Minggu 9 Juni 2024 pagi berlangsung tragis.
Pasalnya, para korban harus lompat pagar gudang untuk menyelamatkan nyawa masing-masing.
Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan para korban lantaran pagar gudang diduga tergembok dari luar.
"Loncat pagar (korban menyelamatkan diri). Iya (tergembok dari luar). Itu sekitar jam 6, setengah 7 (pagi)," ungkap seorang saksi bernama Panji (34) kepada Tribun Bali.
Panji yang kebetulan bermukim di seputar TKP menuturkan, kulit salah seorang korban terlihat melepuh.
Luka bakar itu dikatakan Panji berada pada tangan dan badan bagian atas.
Sementara itu, pakaian korban dikatakan telah compang-camping yang diduga akibat terkena sambaran api.
"Yang (korban) berhenti di depan (rumah Panji). Itu sudah melepuh. Ada darah. Baju itu sudah seperti compang-camping kebakar," imbuhnya.
Disinggung lebih jauh soal aktivitas di TKP pada hari biasa, Panji tak dapat berbicara banyak.
Sebab, pagar gudang gas elpiji tersebut dikatakan kerap tertutup rapat dan digembok.
Bahkan hampir 2 tahun dirinya tinggal di seputar TKP, Panji baru mengetahui kondisi gudang tersebut lantaran adanya peristiwa kebakaran.
"Sehari-hari, sepengetahuan saya, memang tertutup. Digembok dari luar. Saya hampir 2 tahun tinggal di sini, baru tadi lihat TKP," ungkapnya.
Sepengetahuannya, kerap ada truk keluar-masuk di TKP yang memuat tabung gas elpiji.
"Saya tahu itu ada mobil keluar-masuk bawa gas. Masalah aktivitas di sana, saya nggak tahu. Karena memang tidak ada plang," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Lingkungan (Kaling) Banjar Uma Sari, Bhimantara Ari Sugandi menerangkan, setidaknya ada 18 korban luka bakar dari peristiwa tersebut.
"Jadi sekitar ada 18 (korban)," ungkap Bhimantara saat ditemui Tribun Bali di seputar TKP kebakaran.
Pasalnya, mereka dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang berada di daerah Badung dan Denpasar.
Bhimantara menuturkan, sebanyak 4 orang dievakuasi ke RSD Mangusada Badung, 1 orang di RSUD Wangaya Denpasar, dan 2 orang divekuasi ke RS BaliMed Denpasar.
Sementara itu, 3 orang dievakuasi ke RS Surya Husadha Ubung, dan 8 orang dilarikan ke RSUP IGNG Ngoerah.
"Yang saat ini saya dapat di rumah sakit, RS Kapal ada 4. RSUD Wangaya ada 1. Balimed ada 2. Sanglah 8. Surya Husada masih konfirmasi. Ada dapat informasi 3. Tapi saya pastikan langsung ke rumah sakit," bebernya.
Pasalnya, korban dengan luka bakar yang cukup parah dievakuasi ke RSUP IGNG Ngoerah.
Bahkan, 1 korban yang sebelumnya dievakuasi di RSUD Wangaya, dikatakan Bhimantara akan dirujuk ke RSUP IGNG Ngoerah lantaran mengalami luka bakar yang cukup serius.
"Semua ke Sanglah (RSUP IGNG Ngoerah). Yang sudah parah itu. Informasi tadi, dari Wangaya mau dirujuk juga (ke Sanglah). Mungkin tingkat luka bakarnya agak parah," pungkasnya.
Sumber: Tribun-Bali.com
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Terkuak Penyebab Kebakaran Gudang Elpiji di Bali, Tewaskan 18 Orang, Sukojin Terancam Pasal Berlapis
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.