Kamis, 2 Oktober 2025

Menantu jadi Pelaku Order Fiktif Takjil Masjid Zayed, Mertua Minta Proses Hukum Tetap Dilanjutkan

Pria di Solo, Jawa Tengah, berinisial E ditangkap setelah melakukan penipuan pesanan makanan berbuka puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed.

Istimewa
Masjid Syeikh Zayed Solo. Polresta Solo telah mengamankan pelaku prank takjil berinidial E yang telah menipu 2 pengusaha catering dengan total kerugian mencapai Rp 960 juta. 

“Sering menunjukkan WA kayanya dalam lingkungan situ entah berkaitan apa nggak tahu. Saya betul-betul mengirim dan bisa menyerahkan,” ungkapnya, Sabtu, dikutip dari TribunSolo.com.

Ia menjelaskan dalam perjanjian awal, pembayaran dilakukan setiap seminggu sekali.

Namun, pelaku selalu menghindar ketika jatuh tempo dengan alasan uang dari Masjid Raya Sheikh Zayed belum turun.

"Otomatis pengajuan dari masjid. Saya sudah yakin karena sering keluar masuk masjid,” bebernya.

Sementara itu, Kusnadi Slamet Widodo mengaku tak curiga terhadap E saat pembayaran selalu diundur.

Baca juga: Motif Pelaku Penipuan Takjil di Masjid Zayed Solo Terbongkar, Polisi: Kasus Sedikit Unik

“Saya tanya kok nggak cair. Ini ada masalah di TU katanya. Uangnya transferan dari Arab atau mana habis. Ini suruh ngelanjutkan. Semaksimal mungkin saya usaha sampai selesai,” terangnya.

Kusnadi yang juga teman pelaku merasa tertipu setelah setiap hari mengirimkan ratusan porsi makanan untuk buka puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Setelah lebaran, kedua korban melaporkan kasus ini dan meminta pelaku segera melunasi pembayaran.

Pelaku ditangkap saat kabur ke Ngawi, Jawa Timur dan mengaku pesanan tersebut hanya rekayasa.

“E mengaku tidak ada dari Zayed. Juga tidak ada donatur,” ucapnya.

Kata Pihak Masjid

Sebelumnya, Wakil Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Bagus Sigit Setiawan, menyatakan pihak masjid tidak bekerja sama dengan kedua catering yang menjadi korban penipuan.

Baca juga: Wanita Depok Jadi Korban Penipuan dan Penggelapan, Pelakunya Pria yang Dikenal di Aplikasi Kencan

Selama bulan puasa ada beberapa makanan yang dikirimkan dan pihak masjid menganggapnya sebagai sedekah.

Lantaran jumlahnya terlalu banyak, makanan tersebut dibagikan ke warga sekitar.

“Iya sempat (diantar ke masjid). Bilangnya shodaqoh. Menjelang sahur." 

"Awalnya datang untuk sahur bersama. Kita sampaikan tidak ada pembagian sahur bersama,” bebernya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved