Senin, 6 Oktober 2025

Sejarah Hari Ini

Sejarah Hari Kereta Api Nasional 2025 dan HUT ke-80 KAI, Delapan Dekade Perkeretaapian Indonesia

Sejarah Hari Kereta Api Nasional diperingati setiap tanggal 28 September dan HUT ke-80 KAI menandai delapan dekade perjalanan panjang kereta api.

|
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
SEJARAH KERETA API - Petugas menyiapkan lokomotif uap B2503 yang hendak dijalankan untuk menarik gerbong kereta wisata di Stasiun Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (13/6/2013). Sejarah Hari Kereta Api Nasional diperingati setiap tanggal 28 September dan HUT ke-80 KAI menandai delapan dekade perjalanan panjang kereta api. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Kereta Api Nasional diperingati setiap tanggal 28 September, yang tahun ini jatuh pada hari ini, Minggu (28/9/2025).

Bangsa Indonesia memperingati Hari Kereta Api Nasional, sebuah momen bersejarah yang menandai lahirnya sistem perkeretaapian modern di Tanah Air sekaligus tonggak berdirinya perusahaan transportasi publik milik negara, PT Kereta Api Indonesia (KAI Persero). 

Tahun 2025 menjadi peringatan yang istimewa karena bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 KAI, menandai delapan dekade perjalanan panjang kereta api sebagai urat nadi mobilitas rakyat, penggerak ekonomi, dan simbol kemajuan teknologi transportasi nasional.

Sejarah Hari Kereta Api Nasional bermula dari pengambilalihan aset dan operasional perkeretaapian milik Belanda oleh bangsa Indonesia pada 28 September 1945, hanya beberapa minggu setelah proklamasi kemerdekaan. 

Momen ini terjadi di kantor pusat perkeretaapian di Bandung, ketika para pegawai pribumi yang tergabung dalam Djawatan Kereta Api (cikal bakal KAI) berhasil merebut kendali dari tangan Jepang dan Belanda. 

Tindakan heroik tersebut bukan hanya simbol perlawanan, tetapi juga awal dari pengelolaan transportasi publik secara mandiri oleh bangsa sendiri. 

Sejak saat itu, tanggal 28 September dikenang sebagai Hari Kereta Api Nasional, dan menjadi refleksi atas semangat kemandirian, pelayanan, dan transformasi.

Selengkapnya berikut, sejarah Hari Kereta Api Nasional 2025 merangkum dari website resmi KAI dan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Sejarah Hari Kereta Api Nasional 2025

Sejarah perkeretaapian Indonesia dimulai pada masa kolonial Belanda, tepatnya tanggal 17 Juni 1864, ketika Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele melakukan pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang–Vorstenlanden (Solo–Yogyakarta) di Desa Kemijen. 

Pembangunan ini dilaksanakan oleh perusahaan swasta NV. Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) dengan lebar sepur 1435 mm. 

Keberhasilan NISM mendorong pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada 8 April 1875, dengan rute pertama Surabaya–Pasuruan–Malang. 

Baca juga: KAI Revitalisasi 200 Kereta Ekonomi, Kapasitas Kursi Dikurangi dari 80 Jadi 72

Tak lama kemudian, investor swasta turut membangun jaringan trem dan kereta api di berbagai wilayah, seperti SJS, SCS, SDS, OJS, Ps.SM, KSM, Pb.SM, MSM, MS, Mad.SM, dan DSM.

Pembangunan rel tak hanya terjadi di Jawa, tetapi juga merambah ke Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922). Studi kelayakan sempat dilakukan di Kalimantan, Bali, dan Lombok, meski belum berlanjut ke tahap konstruksi. 

Hingga akhir 1928, total panjang rel kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km, terdiri dari 4.089 km milik pemerintah dan 3.375 km milik swasta.

Pada masa pendudukan Jepang (1942–1945), perkeretaapian Indonesia diambil alih dan diubah namanya menjadi Rikuyu Sokyoku. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved