Jumat, 3 Oktober 2025

Motif Pembunuhan Kakek di Ponorogo saat Malam Tahun Baru, Pelaku dan Korban Berebut Tanah Sengketa

Terungkap motif pembunuhan kakek di Ponorogo saat malam tahun baru. Pelaku sempat meminum minuman keras (miras) sebelum menghampiri rumah korban.

Penulis: Faisal Mohay
Kolase Tribun-Video.com
Ilustrasi pembunuhan. Kakek di Ponorogo ditemukan tewas tergeletak berlumur darah usai pesta tahun baru, Senin (1/1/2024) pukul 02.30 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Pelaku pembunuhan seorang kakek di Desa/Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, bernama Prasetyo (25) menyerahkan diri ke kantor polisi pada Selasa (2/1/2024) sekitar pukul 04.00 WIB.

Pelaku membunuh kakek bernama Suyoto (52) yang masih saudaranya pada Senin (1/1/2024) dini hari, usai menghabiskan malam tahun baru.

Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Ponorogo, Prasetyo mengaku membunuh korban karena menyimpan dendam sejak lama.

Prasetyo yang pulang dari perantauan sakit hati dengan perlakuan korban ke ibunya.

Baca juga: Detik-detik Pembunuhan Kakek di Ponorogo, Pelaku Minum Miras saat Malam Tahun Baru

“Puncaknya ibu saya masuk rumah sakit selama empat hari."

"Saya murni membela ibu saya. Permasalahannya sengketa tanah,” tutur Prasetyo, Selasa, dikutip dari TribunJatim.com.

Kapolres Ponorogo, AKBP Anton Prasetyo, menjelaskan keluarga korban dan pelaku berselisih masalah batas tanas.

“Dimana korban sering menyakiti hati ibunya pelaku akibat dari masalah tanah tersebut."

"Korban sering mengancam keluarga pelaku,” paparnya dalam kesempatan yang sama.

Menurut Prasetyo, pelaku sengaja pulang ke Ponorogo untuk menghabiskan malam tahun baru di kampung halaman.

“Pelaku 28 Desember (pulang) ke Ponorogo, malam tahun baru pelaku dan teman-temannya merayakan tahun baru minum miras di halaman rumahnya."

"Selanjutnya pulang ke rumah,” jelasnya.

Setelah meminum miras, pelaku teringat perlakuan korban dan berencana melakukan pembunuhan.

Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Pria di Ponorogo, Dihabisi Saudara Sendiri hingga Pelaku Serahkan Diri

Rumah pelaku dan korban berdekatan, hanya dibatasi kebun yang menjadi lahan sengketa.

“Akhirnya terjadi pembunuhan tersebut. Motif sementara yang bisa diungkap tentang sakit hati itu."

"Masih kami dalami jika ada motif lainnya,” ucapnya.

Berdasarkan hasil autopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo, korban tewas karena hantaman benda tumpul.

Korban mengalami luka di kepala belang, patah tulang rusuk sehingga organ vitalnya tidak berfungsi.

Dibunuh Menggunakan Besi

AKBP Anton Prasetyo mengatakan pelaku dan korban sempat terlibat cekcok sebelum pembunuhan terjadi.

“Pelaku ketuk pintu ajak korban keluar di jalan. Sempat cek cok sebentar."

"Kemudian tersangka memukulkan batang besi ke bagian kepala belakang,” ucapnya.

Korban sempat memberi perlawanan sehingga pelaku kembali ke rumah dan mengambil tempat penyangga bendera.

“Korban terkapar, tersangka kembali ke rumahnya."

"Tetapi, keluar lagi dan menemukan umpak atau cor-coran bendera dumpal dihantam ke korban bagian dada,” jelasnya.

Batang besi dan tempat penyangga bendera yang digunakan untuk membunuh telah diamankan dan menjadi barang bukti.

Baca juga: Sosok Eeng Praza, Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Musi Banyuasin, Ditangkap di Jambi

Setelah melakukan pembunuhan, pelaku melarikan diri ke hutan.

Warga sempat mendengar pelaku dan korban terlibat perkelahian, namun tidak berani melerai.

“Tersangka dalam kondisi habis mabuk. Saksi lapor Polsek Pulung."

"Kemudian kami melakukan pengejaran hingga pendekatan persuasif keluarga pelaku, pelaku akhirnya serahkan diri pada Polsek Pulung,” bebernya.

Atas perbuatannya, pelaku dapat dijerat pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Kakek Ditemukan Tewas di Malam Tahun Baru

Seorang kakek di Ponorogo, Jawa Timur bernama Suyoto (52) ditemukan tewas pada Senin (1/1/2024).

Berdasarkan keterangan warga, sekitar pukul 02.30 WIB terdengar terikan kata-kata 'aku ra terimo' (saya tidak terima).

Saat dilihat ke jalan, korban sudah dalam kondisi tergeletak berlumuran darah.

Warga melihat pelaku melarikan diri ke arah hutan usai kasus pembunuhannya diketahui.

Baca juga: Kronologi Lengkap Pembunuhan Berantai di Wonogiri: 3 Pria Diracun, 1 Perempuan Dicekik

Dugaan sementara pelaku membunuh menggunakan balok kayu dan ompak tiang bendera.

Salah satu warga, Karyono mengaku mendengar suara cekcok antara korban dan pelaku.

Keduanya sempat terlibat perselisihan di malam tahun baru.

“Nggak tahu persis cuman artinya ada orang teriak-teriak terus saya lihat pelaku (Prasetyo) itu bawa ompak dilempar kepada tubuh korban terus saya itu kan bingung takut akhirnya cari orang-orang terus saya lapor polisi,” ucapnya.

Karyono menyatakan para warga jarang melihat keduanya karena sama-sama merantau.

“Masih family itu rumahnya juga berdampingan. Selama ini ada masalah. Permasalahan saat ini saya nggak ngerti karena kedua-duanya perantauan semua."

"Satu merantau di Malaysia satu merantau di Kalimantan,” bebernya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Hasil Otopsi Kakek yang Dihabisi Saudara Sendiri, Ada Dua Kali Hantaman di Kepala dan Dada

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved