Kamis, 2 Oktober 2025

Berita Viral

Polisi Tindaklanjuti Kasus Dugaan Bullying yang Menimpa Siswa SD di Pekalongan, Kepsek: Selesai

Kasus bullying yang menimpa siswa di SDN Pekalongan, Jawa Tengan hingga membuat kepalanya terluka kini telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Penulis: Linda Nur Dewi R
TribunJateng
Momen saat anggota Polsek Sragi mendatangi rumah siswa SD di Pekalongan, Jawa Tengah yang diduga menjadi korban bullying yang membuat kepalanya terluka hingga mengeluarkan darah. Kini kasus dugaan bullying itu telah diselesaikan secara kekeluargaan. 

TRIBUNNEWS.COM – Pihak kepolisian merespons kabar viralnya dugaan perundungan atau bullying yang menimpa siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Pekalongan, Jawa Tengah.

Diberitakan sebelumnya, kepala siswa di salah satu SDN di Pekalongan, Jawa Tengah berinisial MFZ mengalami luka usai bermain layaknya berkelahi dengan temannya berinisial SAH saat jam kosong pada Senin (30/10/2023).

Saat itu, SAH membanting MFZ hingga mengenai bangku dan lantai.

Alhasil, kepala MFZ mengalami luka.

Kasus ini pun bahkan viral di media sosial.

Kasi Humas Polres Pekalongan, Ipda Suwarti saat dihubungi pada Jumat (3/11/2023) membenarkan adanya kejadian tersebut.

Baca juga: Viral Diduga Bocah SD di Madura Menikah, Kejaksaan Negeri Sampang: Informasi Pernikahan Itu Hoax

Menurutnya, pihaknya juga merencanakan anggota Polsek Sragi ke sekolah tempat korban bersekolah.

"Betul, kemarin anggota Polsek Sragi, sudah ke rumah korban. Hal ini menindaklanjuti adanya postingan di media sosial. Sehingga, anggota langsung menuju ke rumah korban," ujar Ipda Suwarti, Jumat (3/11/2023), dikutip dari TribunJateng.

"Hari ini anggota Polsek akan ke sekolah," sambungnya

Dikatakan Ipda Suwarti, sebelumnya telah dilakukan mediasi, namun tidak melibatkan pihaknya dan tidak dilaporkan ke polisi.

"Setelah ada postingan di medsos dari polsek langsung bergerak mendatangi korban," tambahnya.

Sudah Mediasi dan Dianggap Selesai

Kini kasus dugaan bullying yang menimpa siswa SD di Pekalongan, Jawa Tengah ini telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Dunawi, Kepala sekolah di tempat korban dan terduga pelaku menimba ilmu mengatakan, baik keluarga MFZ dan SAH telah sepakat membubuhkan tanda tangan di atas surat pernyataan damai dan tidak saling membawa kasus ke hukum.

"Setelah kejadian itu, kami langsung ambil tindakan untuk pergi ke puskesmas, sampai pengobatan, sampai pulang ke sekolah lagi. Kemudian, memang satu kendala pihak sekolah belum ke rumah korban," kata Dunawi , Jumat (3/11/2023), dikutip dari Tribunjateng.com.

Terkait adanya kabar yang menyebut pihak sekolah tak memiliki niat baik untuk menemui keluarga MFZ di rumah, Dunawi mengatakan saat itu belum sempat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved