Kelompok Bersenjata di Papua
5 Nakes Kemenkes yang Hendak Cek Kesehatan Masyarakat di Yahukimo Papua Malah Dianiaya KKB
Awalnya kelima nakes ini ditugaskan untuk memeriksa kesehatan masyarakat yang dikabarkan mengalami bencana kelaparan di daerah tersebut.
Khawatir adanya ancaman, maka anggota meminta seluruh rekannya masuk ke sebuah kamar.

"Pas turun kami sedang berada di rumah perawat, adik yang dengar dari ujung bandara sudah berteriak, saya bilang masuk semua satu kamar tidak boleh ada yang keluar," ungkapnya.
Tetapi salah satu korban, Adrianus Erdwarder Harapan, justru mencoba melarikan diri dengan melompat dari jendela yang ada di kamar tersebut.
Nahas, ternyata orang-orang tersebut sudah berada di luar dan menyerangnya menggunakan senjata tajam.
"Tapi karena adik terlalu panik, dia lompat keluar jendela, dia dipotong tangannya," ungkap Angganita.
Setelah Adrianus tertangkap, para pelaku kemudian mengumpulkan seluruh korban di lapangan terbang Amuma.
Baca juga: Anggota KKB Diduga Pelaku Penyerangan Pekerja Puskesmas Tewas Ditembak, Jenazahnya Dibawa ke Hutan
Setelah itu, diketahui bahwa para penyerang mengira para nakes merupakan anggota intelijen yang sengaja masuk ke Amuma.
"Saya masih pakai atribut masyarakat kemudian dia (pelaku) kaget, terus saya bilang kami tim kesehatan, (pelaku bertanya) kalian menyamar, kami tidak menyamar, kami memang orang kesehatan, lalu mereka kumpul kami semua (korban) terus saya bilang ini semua petugas kesehatan," tuturnya.
Tidak puas dengan jawaban Angganita, para pelaku kemudian mulai menganiaya para nakes.
Tetapi setelah mereka memeriksa kartu identitas para korban, baru pelaku percaya bahwa korban adalah nakes.
"Mereka semua ditendang, dipukul, saya pele (halau) mereka lalu kami semua diminta KTP untuk meyakinkan bahwa kami betul tenaga kesehatan. Puji Tuhan dengan KTP dan apa yang kami kumpulkan, kami semua tidak dibunuh," kata dia.
"Dokter sama adik perawat sepertinya rusuknya patah, kalau saya karena banyak baku melawan dengan mereka, jadi muka saya ditendang," sambung Angganita.
Mengenai para pelaku, Angganita menyebut mereka sempat mengaku sebagai bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XVI Yahukimo.
"Saat aniaya kami mereka sempat bilang, kami dari Batalyon Silimo Kodap XVI," kata dia.
Gagal Panen Bukan Kelaparan
Terkait isu kelaparan yang melanda Distrik Amuma, Angganita menjelaskan, setelah mendengar cerita dan memeriksa kesehatan warga setempat, ia berani menyatakan informasi tersebut tidak benar.
Sumber: Tribun Papua
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.