Teror Buaya di Kalimantan Timur Meluas, Warga Sampai Memberikan Nama Akibat Muncul Setiap Malam
Di Kabupaten Kutim, buaya sering muncul di muara sungai kawasan pinggiran Pantai Kenyamukan, Kecamatan Sangatta Utara.
Dengan kenyataan itulah membuat buaya nekat memunculkan diri di tempat yang tidak seharusnya.
Padahal buaya merupakan hewan yang menyukai ketenangan selama pakan di habitatnya mencukupi.
Reptil yang berdarah dingin itu memiliki kebiasaan berjemur, yang membuat buaya mau tidak mau harus berada di tempat terbuka. "Karena ia harus menyesuaikan suhu. Dia berjemur untuk menyerap panas agar jantungnya kuat menyesuaikan suhu," bebernya.
Meski begitu ia mengatakan dalam hal ini tidak bisa menyalahkan masyarakat, pemerintah ataupun buaya itu sendiri.
Oleh sebab itu, menurutnya, perlu kajian bersama untuk penanganan jangka panjang.
Sebab ungkapnya, sejauh ini belum ada solusi permanen yang bisa menengahi buaya dan manusia yang mau tidak mau hidup berdampingan.
"Kenapa tiba-tiba buaya muncul di danau, pantai dan lain-lain? Kan memang habitatnya? Cara agar mereka tak muncul lagi bagaimana? Ya jangan rusak mangrove mereka," tegasnya.
Selain itu, munculnya buaya di tempat-tempat tidak seharusnya belakangan ini juga dipengaruhi oleh kekeringan panjang yang melanda Kalimantan Timur, hingga membuat Sungai Mahakam surut ekstrem.
"Buaya pasti mencari tempat yang sumber pakannya lebih memadai. Mereka hanya memiliki naluri untuk bertahan hidup. Jadi kita manusia yang berakal dan berperasaan yang harus paham situasi ini," sambungnya.
Lalu terkait koordinasi dengan pemerintah daerah, dikatakannya baik kabupaten dan kota sudah paham bahwa hampir di seluruh wilayah Kaltim merupakan habitat buaya.
Saat ini setiap pemerintah daerah sudah paham untuk melakukan pelaporan kepada BKSDA Kaltim apabila ada keluhan mengenai kemunculan buaya yang dianggap mengancam masyarakat setempat.
"Seperti laporan terbaru buaya Riska di Bontang. Kami mau rescue tapi informasinya buayanya hilang entah kemana. Cuma ya itu, kita tak bisa terus menerus hanya melakukan penanganan temporer. Harus ada kajian bersama untuk solusi permanen," pungkasnya.
Sebagai informasi tambahan, apabila ada laporan kemunculan buaya, BKSDA akan melakukan rescue dan melepaskannya ke wilayah muara.
Selain itu, BKSDA Kaltim bekerja sama dengan penangkaran Balikpapan dan Tarakan-Kalimantan Utara apabila ada buaya yang tidak bisa dilepas ke alam bebas.
Sumber: Tribun Kaltim
Mahasiswi Unram Ditemukan Tewas Usai Kencan di Pantai Nipah, Ada Luka Robek di Alat Vital |
![]() |
---|
Fakta-Fakta Bocah di Kutim Tewas Dianiaya Ayah Kandung dan Ibu Tiri: Alami Pendarahan Otak |
![]() |
---|
Beasiswa Pemkot Balikpapan 2025 untuk Mahasiswa D3-S3, Kuota 580 Penerima, Ini Syaratnya |
![]() |
---|
Akhirnya PMHMETD III PANI Datang Juga! |
![]() |
---|
Incar Pasar Jakarta dan Tangerang, Bursa Mobil Bekas BOB Buka di PIK 2 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.