Teror Buaya di Kalimantan Timur Meluas, Warga Sampai Memberikan Nama Akibat Muncul Setiap Malam
Di Kabupaten Kutim, buaya sering muncul di muara sungai kawasan pinggiran Pantai Kenyamukan, Kecamatan Sangatta Utara.
Salah satu warga di Kenyamukan, Sangatta Utara yang pernah bekerja di perusahaan tambang, Herry Sambuary mengaku akhir-akhir ini melihat buaya muncul di sungai kecil pinggir Pantai Kenyamukan.
Ia yang juga memiliki kapal untuk disewakan, itu hampir setiap malam melihat buaya muncul di permukaan sungai dengan jalan masuk Pantai Kenyamukan.
Bahkan saking seringnya, ia beri nama Momo.
"Sering muncul ke permukaan, di bawah perahu saya atau pinggir sungai, sampai-sampai kami beri nama Momo, ada dua jenis buaya, kulit hitam dan semi kekuning-kuningan," ungkapnya, Kamis (31/8/2023).
Buaya Momo setiap malam diberi makan oleh warga sekitar berupa sisa penjualan ikan atau perut ikan.
Ia mengaku setiap memberi makan dengan hati-hati sebab khawatir disambar dan langsung digigit.
"Biasanya kami panggil aja Momo begitu, muncul, langsung diberi makan sisa-sisa perut ikan," ucapnya.
Kendati demikian, ia tidak ingin buaya tersebut kebiasaan diberi makan saat muncul ke permukaan sebab dikawatirkan suatu saat akan memakan manusia.
"Kalau perlu pemerintah ini membuat suatu penangkaran buaya, agar buaya tidak sembarangan muncul di sini," imbuhnya.
Evakuasi 16 Buaya
Berdasarkan catatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), pihaknya melakukan evakuasi satwa liar itu sebanyak 16 ekor mulai Januari hingga Juli 2023.
Disampaikan Kepala Disdamkartan Kutim melalui Kasi Penyelamatan dan Evakuasi, Amir dan anggotanya Suryadi, tren evakuasi buaya dari tahun ke tahun mengalami penurunan.
Hal itu disebabkan lantaran musim hujan telah berlalu dan kini memasuki musim kemarau.
Baca juga: Gerebek Penangkaran Ilegal di OKI, 58 Buaya Disita, 3 Orang Jadi Tersangka Termasuk Mantan Kades
"Kalau Januari sampai Juli 2023 ini, total laporan kasus buaya yang sampai di permukiman warga mencapai 21 laporan, namun yang kami evakuasi mencapai 16 ekor. Biasanya, buaya muncul di permukaan lantaran musim hujan atau banjir lalu terikut dengan saluran kanal-kanal. Selain itu, buaya muncul di permukiman warga disebabkan tidak ada lagi makanan di habitatnya sehingga mengincar ternak milik warga,” ungkapnya, Kamis (31/8/2023).
Lebih jauh, pihaknya juga telah melakukan imbauan kepada masyarakat yang lokasinya dekat dengan sungai atau kanal agar lebih waspada saat bermain air.
"Pernah juga kami diajak BKSDA untuk memasang plang awas ada buaya," imbuhnya.
Sumber: Tribun Kaltim
Mahasiswi Unram Ditemukan Tewas Usai Kencan di Pantai Nipah, Ada Luka Robek di Alat Vital |
![]() |
---|
Fakta-Fakta Bocah di Kutim Tewas Dianiaya Ayah Kandung dan Ibu Tiri: Alami Pendarahan Otak |
![]() |
---|
Beasiswa Pemkot Balikpapan 2025 untuk Mahasiswa D3-S3, Kuota 580 Penerima, Ini Syaratnya |
![]() |
---|
Akhirnya PMHMETD III PANI Datang Juga! |
![]() |
---|
Incar Pasar Jakarta dan Tangerang, Bursa Mobil Bekas BOB Buka di PIK 2 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.