Kamis, 2 Oktober 2025

Teror Suara Langkah Kaki di Atas Genting Rumah 3 Minggu Sebelum Dosen UIN Surakarta Tewas Dibunuh

Nabila menyebut sebelum ditemukan tewas terbunuh sempat ada teror di rumah kakaknya, yakni suara langkah kaki di atas atap rumah.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNSOLO.COM/ANANG MA'RUF
Wahyu Dian Silviani (tengah), pelaku di Mapolres Sukoharjo, Jumat (25/8/2023) (kiri dan kanan). Nabila, adik dari Wahyu Dian Silviani (34), Dosen UIN Raden Mas Said, Surakarta yang dibunuh kuli bangunan, menyebut sebelum kakaknya ditemukan tewas terbunuh sempat ada teror di rumah kakaknya. 

Inisial pelaku adalah DF, warga Desa Tempel, Gatak, Sukoharjo.

Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit mengatakan, pihaknya mengungkap kasus ini setelah mencari beberapa petunjuk.

Dari petunjuk yang didapat mengarah ke pelaku DF.

"Korban mengatakan hasil kerjanya (pelaku) jelek, juga dikatain tolol," kata AKBP Sigit.

Berdasarkan kata inilah, pelaku lantas tak terima dan merencanakan untuk menghabisi korban.

"Ini pembunuhan berencana," kata Kapolres.

Pelaku DF saat beraksi datang dari depan rumah dan menaiki pagar.

Setelah itu dia masuk ke dalam rumah dan mengeksekusi korban.

"Itu dibunuh di ruang tengah, saat itu korban ada di ruang tengah," kata AKBP Sigit.

Setelah beraksi ini, DF lalu membuang barang bukti pisaunya tersebut ke sungai di kawasan Blimbing, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.

Selain itu, dia juga membakar baju miliknya yang terkena bercak darah untuk menghilangkan barang bukti.

"Dibakarnya (baju) di sekitar lokasi TKP," kata AKBP Sigit.

Jenazah Korban Ditutupi Kasur

Polisi melakukan penggeledahan rumah di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jumat (25/8/2023).

Rumah tersebut adalah lokasi dimana Dosen UIN Raden Mas Said, Surakarta, Wahyu Dian Silviani (34) ditemukan tergeletak tak bernyawa.

Penggeledahan ini dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Sukoharjo, AKP Teguh Prasetyo.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved