Selasa, 7 Oktober 2025

Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso Akhirnya Mundur, karena Nyaleg atau Ada Dugaan Pungli di BLP?

Kali ini, Rahmat Santoso mundur sebagai Wabup karena menurutnya di Pemkab Blitar banyak dugaan pungutan liar (pungli).

Penulis: Dewi Agustina
Kolase Tribunnews
Rahmat Santoso akhirnya benar-benar mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati (Wabup) Blitar. Rahmat Santoso telah menyerahkan surat pengunduran dirinya ke gedung DPRD Kabupaten Blitar, Senin (14/8/2023) kemarin. 

Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso marah atas langkah Bupati Blitar Rini Syarifah yang melakukan mutasi besar-besaran Aparatur Sipil Negara (ASN) tanpa melibakan dirinya.

Mutasi ASN itu termasuk menyasar ajudan istrinya, Venina Santoso, Riana. 

Rahmat Santoso bahkan mengancam mundur dari kursi Wakil Bupati apabila mutasi terhadap ajudan istrinya itu tidak dibatalkan.

Mutasi terhadap 640 ASN itu dilakukan Rini Syarifah pada Senin (2/1/2022) kemarin.

"Kalau sampai enggak balik hari ini aku mundur. Buat saya gak ada perlunya. Kalau enggak balik hari ini, saya akan langsung mengundurkan diri," kata Rahmat kepada wartawan, Selasa (3/1/2022), dikutip dari Surya. 

Menurut Santoso, mutasi terhadap ajudan istrinya itu dilakukan tanpa pemberitahuan kepada dirinya maupun sang istri. 

Wakil Bupati asal Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menilai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) telah bertindak melebihi batas karena tidak melibatkan dirinya terkait mutasi.

"Saya tidak pernah ikut campur soal yang lain-lain tapi BKD sudah di luar batas. Riana itu ikut aku, kemudian tanpa pemberitahuan dipindah. Saya Wakil Bupati lho, masak saya kalah sama Fikri sama Biyan (dua orang yang dianggap lingkaran dekat bupati)," ungkapnya.

Selama ini Riana yang merupakan ajudan Venina Santoso juga telah bekerja dengan baik.

Kata Santoso, Riana juga tidak menginginkan posisinya sebagai ajudan digantikan orang lain. 

"Saya tidak pernah kecewa dengan yang lain-lain tapi ajudan istri saya tahu-tahu dipindah dan tidak pernah membicarakan dengan saya dulu. Tahu-tahu digeser. Padahal Riana tidak mau digeser. Dan itu sebetulnya masalah sepele," kata Rahmat.

Rahmat Pernah Diperiksa KPK

Rahmat Santoso pernah diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap yang menjerat mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi.

Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, pihaknya memeriksa 11 saksi untuk mengusut aliran uang terkait dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) ini.

Salah satunya Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso yang juga merupakan adik ipar Nurhadi.

"Dikonfirmasi antara lain terkait dugaan aliran sejumlah uang yang digunakan untuk membeli beberapa aset dari pihak-pihak yang terkait dengan perkara ini," kata Ali dalam pesan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved