Selasa, 7 Oktober 2025

Prevalensi Penderita Diabetes di Jabar Tinggi, Kemenkes: Perlu Ditangani Segera dan Komprehensif

Prevalensi diabetes di Indonesia terus meningkat dari 10,7 juta jiwa pada 2019 menjadi 19,5 juta pada 2021

Editor: Erik S
Istimewa
Affordability Project berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer serta Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular screening diabetes 

Sebagai bagian dari upaya untuk menghilangkan hambatan dalam perawatan diabetes di daerah terpencil dan sangat terpencil, program Affordability Project diluncurkan pada Juli 2022.

Program ini juga telah melakukan peningkatan kapasitas dan kapabilitas tenaga Kesehatan dan menyediakan perlengkapan untuk memonitor dan mengelola gula darah, termasuk menyediakan insulin. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes. menuturkan, prevalensi diabetes yang terus meningkat di Indonesia memerlukan tindakan yang segera dan komprehensif.

"Upaya pencegahan sangatlah penting untuk mengurangi dampaknya yang merugikan. Proyek Affordability Project telah memberikan contoh nyata," jelas Eva Susanti.

Ditambahkan Ketua Umum PP PERKENI Prof. Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM bahwa masih banyak pasien yang belum mencapai target gula darah yang diinginkan. 

Baca juga: Stunting, Obesitas dan Diabetes Jadi Masalah Kesehatan di Jawa Barat Akibat Minimnya Pengetahuan 

Hal ini mendorong perlunya penanganan yang lebih komprehensif, yang melibatkan langkah-langkah mulai dari pencegahan, skrining, hingga pengobatan yang optimal. 

"Harapan kami adalah agar inisiatif Affordability Project ini juga dapat diadopsi sebagai model penanganan diabetes di tingkat nasional, memberikan panduan yang berharga dalam mengatasi tantangan penyakit ini secara lebih efektif dan menyeluruh," harap Prof Suastika.

Vice President & General Manager Novo Nordisk Indonesia, Sreerekha Sreenivasan, mengucapkan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada mitra-mitra - Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dan PERKENI - serta usaha dan dedikasi dari 46 asilitas kesehatan primer atas kolaborasi yang luar biasa. 

Selama setahun terakhir, proyek ini telah mencapai tonggak pencapaian baru, dan secara signifikan meningkatkan akses bagi populasi rentan di daerah terpencil dan sangat terpencil di Jawa Barat.

Pihaknya juga telah memperkuat kapabilitas pelayanan dengan memberikan pelatihan kepada lebih dari 100 tenaga kesehatan profesional dan hampir 1.000 relawan kesehatan. 

Selain itu, pemeriksaan HbA1c juga telah dijalankan oleh sekitar 3.000 pasien di fasilitas kesehatan primer. 

"Seiring dengan peringatan 100 tahun perjalanan Novo Nordisk di tahun ini, kami merasa penting untuk menyadari bahwa kami tumbuh dari mengembangkan perawatan diabetes. Kami merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan, berdiri bersama, untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan bagi kehidupan mereka yang hidup dengan diabetes di Indonesia," ujar Sreerekha.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved