Kamis, 2 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Sosok 3 Terduga Teroris yang Ditangkap di Boyolali dan Sukoharjo, Diduga Jaringan Agus Muslim

Tim Densus 88 menangkap tiga teruga teroris di Boyolali dan Sukoharjo. Ketiga terduga teroris dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
Tribunsolo.com/Zharfan Muhana
Sejumlah barang yang disita oleh Densus 88 Antiteror saat menggeledah rumah terduga teroris berinisal S di Banyudono, Boyolali, Jumat (4/8/2023). Terungkap sosok tiga terduga teroris yang ditangkap di Boyolali dan Sukoharjo. 

Namun, ia membenarkan TN yang kini sudah ditangkap tim Densus 88 merupakan warga kelahiran Cemani, Sukoharjo.

"Pekerjaan kita tidak tau, tidak tetap lah. Mungkin komunitasnya kita gak ngerti ya. Kalau ekonominya saya lihat kelas menengah ke bawah, kurang mampu," ungkapnya.

(Kiri) Ilustrasi Densus 88. (Kanan) Suasana rumah TN (38) terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (3/8/2023) siang.
(Kiri) Ilustrasi Densus 88. (Kanan) Suasana rumah TN (38) terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (3/8/2023) siang. (KOLASE TRIBUNNEWS.COM)

Sosok Terduga Teroris AG

Seorang warga Desa Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo berinisial AG juga diamankan tim Densus 88 karena diduga terlibat jaringan terorisme.

AG ditangkap saat berada di rumahnya pada Kamis (3/8/2023) pukul 14.00 WIB.

Tim Desusu 88 juga melakukan penggeledahan di rumah AG dan menemukan sebuah kotak amal.

Baca juga: Soal Penangkapan Teroris di Sukoharjo, Dikenal Jarang Bersosialisasi hingga Terkait Astanaanyar

AG diduga termasuk dalam jaringan Agus Sujatno atau Agus Muslim.

Ketua RT setempat, Joko mengatakan AG tidak pernah aktif di lingkungan masyarakat dan dikenal tertutup.

Tetangga AG juga tidak mengetahui aktivitas AG di luar rumah.

"Ya sebetulnya orangnya baik, cuman kerja-kerja seperti ini saya nggak tahu, memang kegiatannya agak tertutup," jelasnya.

Joko menjelaskan AG bukan warga asli Desa Gentan dan sudah tiga tahun mengontrak rumah di sana.

Ia hanya mengetahui AG sering mengajak teman-temannya bertamu ke rumah kontrakan.

"Soalnya teman-temannya itu banyak, kalau datang kesini diajak. Ya masalah pekerjaan atau apa saya ga tau," tuturnya.

Di rumah kontrakan tersebut AG tinggal bersama istri dan anaknya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Tri Widodo/Anang Ma'ruf)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved