Mutilasi di Sleman
Warga Babel Mahasiswa Fakultas Hukum UMY Jadi Korban Mutilasi di Sleman, Ibunda Teriak Histeris
Korban mutilasi berinisial R diketahui warga Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Pantauan kediaman R di Pangkalbalam, terlihat sepi tidak ada aktivitas apapun. Namun dari dalam rumah terdengar suara Yana, ibunda R yang histeris menangis serta beberapa orang yang sedang berusaha menenangkannya.
Yana ditemui di rumahnya masih tampak lemah dan belum bisa diajak berbicara. Selain itu, pihak keluarga belum bersedia untuk mendokumentasikan kondisi di rumah orang
tua korban.
Pihak keluarga juga masih menunggu keterangan resmi dari polisi mengenai identias pasti korban mutilasi.
"Kami juga belum menerima kepastian itu, jadi belum bisa memastikan itu keluarga kami atau bukan," ujar Majid.
Tetangga bernama Diana saat ditanya terkait keseharian R menyebut mahasiswa yang merantau ke Yogyakarta tersebut dikenal baik dan pendiam.
"Kalau sifatnya itu pendiam terus juga baik lah, gak ada lihat dia main-main sama anak yang gaul gaul itu. Kalau pintar ya pintar, tapi sejak kuliah di Yogyakarta memang enggak pernah ketemu lagi,"kata Diana.
Lebih lanjut terkait kabar hilangnya R memang sempat mengagetkan dirinya serta tetangga lainnya.
"Iya tahu kabar hilangnya itu dari Facebook lah kakaknya yang posting, kalau enggak salah hari Rabu tahunya. Keluarganya juga sempat minta doa di masjid, minta semoga cepat ditemukan,"ucapnya.
Terpisah, pantauan rumah kos pelaku berinisial W yang dijadikan lokasi memutilasi korban tampak sepi. Lokasi kamar yang disewa pelaku inisial W itu berada di paling ujung di sisi utara, bertembok warna putih kusam. Lampu di dalam kamar kosnya tampak masih menyala.
Baca juga: Sosok Korban Mutilasi di Sleman, Mahasiswa asal Pangkalpinang, Diduga Dieksekusi di Kos-kosan
Garis polisi pun masih terpasang mengitari kamar pelaku. Di depan kamar hanya terdapat gantungan pakaian, sapu, dan beberapa sandal. Ketua RT 4 Krapyak, Ngatijo (59), mengatakan pelaku diketahui tidak pernah melapor selama hampir setahun menyewa kamar kos. Dia bilang identitas pelaku yakni W (29) warga Kajoran, Magelang, Jawa Tengah.
"Karena nggak laporan saya, saya nggak tahu. Kemarin baru saya denger berita kalau yang tuan rumah diminta keterangan sama petugas, bilang kalau sudah sejak Agustus. Hampir setahun tapi nggak laporan saya,"kata Ngatijo.
Kata Ngatijo pelaku berinisial W sudah bekerja di bidang kuliner. Namun kata dia W jarang bisa ditemui karena berangkat pagi dan pulang pada malam hari.
"Kalau wajahnya enggak mencurigakan,"; ujar Ngatijo. (Tribun Network/mif/riz/wly)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.