Minggu, 5 Oktober 2025

Duduk Perkara Pungli SMKN 1 Sale Rembang, Ganjar Pranowo Geram, Eks Kepsek Beri Penjelasan

Eks Kepsek SMKN 1 Sale Rembang membeberkan duduk perkara adanya infak di sekolahnya yang membuat Ganjar Pranowo geram.

Tangkap layar Instagram @ganjar_pranowo
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat sesi tanya-jawab bersama siswa-siswi di Rembang dalam kunjungannya ke Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7/2023). Dalam kesempatan itu, Ganjar geram mengetahui ada SMK Negeri, yaitu SMKN 1 Sale Rembang, yang menarik pungli dengan dalih infak. 

"Jadi saat Shalat Dhuhur dan Ashar itu kita masih dompleng di SMP," urai Widodo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/7/2023).

Dengan kondisi tersebut, Widodo menuturkan setelahnya ia dan pihak komite menawarkan kepada wali murid.

Mengetahui mendapat respons yang bagus dari wali murid, Widodo dan komite sekolah pun memberanikan diri mengadakan infak alias pungli, meski bertentangan dengan aturan.

"Terus ditawarkan ke wali murid untuk membahas mushala itu dan ternyata mereka responsnya bagus."

Suasana SMKN 1 Sale Rembang. Foto ini diunggah di Facebook SMKN 1 Sale Rembang pada 7 Desember 2018.
Suasana SMKN 1 Sale Rembang. Foto ini diunggah di Facebook SMKN 1 Sale Rembang pada 7 Desember 2018. (Facebook SMKN 1 Sale Rembang)

Baca juga: Dipecat Karena Pungli Berkedok Infaq Bangun Musala, Ini Pengakuan Mantan Kepala SMKN 1 Sale Rembang

"Tapi, dengan aturan yang ada 'kan bertentangan, cuma komite sekolah melihat kondisi ril di lapangan, (akhirnya) memberanikan diri," sambung Widodo.

Selain mushala, sarana dan prasarana di SMKN 1 Sale diungkap Widodo cukup kurang.

Widodo mengatakan sekolahnya belum memiliki perpustakaan, bengkel mobil, dan kekurangan ruang kelas.

Ia mengaku sudah mengajukan pengadaan sejumlah sarana dan prasarana sekolah lewat aplikasi TAKOLA.

Namun, hingga kini belum terealisasi.

"Sarprasnya kekurangan, termasuk Mushala, bengkel mobil belum punya, ruang kelas, kita punya 19 kelas Rombel tapi baru punya 9 ruangan, kemudian perpustakaan," jelasnya.

"Nggih (iya) mas, termasuk mobil praktik juga kita mengajukan ke Aset Provinsi/BPKAD tetapi sampai sekarang belum terealisasi," imbuhnya.

Karena itu, Widodo merasa dengan adanya infak untuk pembangunan mushala, bisa menjadi salah satu solusi menyelesaikan kekurangan sarana dan prasarana di SMKN 1 Sale.

Meski demikian, Widodo menegaskan infak untuk pembangunan mushala tidak bersifat mengikat.

Dari 550 siswa-siswi SMKN 1 Sale, kata Widodo, ada beberapa di antaranya yang dibebaskan lantaran berasal dari keluarga kurang mampu.

Sementara, untuk besarannya juga tergantung kemampuan siswa-siswi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved