Sabtu, 4 Oktober 2025

Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Wanita di Klaten, Korban Dihabisi saat Ada Pemadaman Listrik

Seorang perempuan menjadi korban pembunuhan secara mengenaskan di rumah kontrakannya di Dukuh Dumung, Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, Klaten

Penulis: Daryono
kolase tribunnews/TribunSolo.com
Kronologi pembunuhan dan mutilasi wanita di Klaten, Jawa Tengah 

Setelah pelaku menyerahkan diri dan mengaku telah membunuh korban, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian di Dukuh Dumung, Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo

Kehadiran polisi dalam jumlah banyak itu membuat warga kaget. 

Fatimah (37), warga sekitar kontrakan, sempat mengira banyaknya polisi ini karena ada penggerebekan kasus narkoba.

"Tadi jam 5 lebih. Tahu-tahu ada polisi dan sudah ramai warga," kata Fatimah, Kamis (22/6/2023).

Namun kemudian, banyak warga yang bercerita jika banyaknya polisi lantaran salah satu penghuni kontrakan ini ada yang menjadi korban pembunuhan. 

Seorang penghuni rumah kontrakan di Dukuh Dumung, Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, Klaten ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan, Kamis (22/6/2023).
Kondisi rumah lokasi dugaan pembunuhan sudah terpasang garis polisi.
Seorang penghuni rumah kontrakan di Dukuh Dumung, Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, Klaten ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan, Kamis (22/6/2023). Kondisi rumah lokasi dugaan pembunuhan sudah terpasang garis polisi. (Tribunsolo.com/Tri Widodo)

Dari kabar yang beredar, seorang perempuan ditemukan meninggal dunia mengenaskan di dalam rumah kontrakan.

Kondisi tubuh korban ditemukan bersimbah darah dengan kepala terpenggal.

Tubuhnya ditemukan di dalam kamar, sedangkan kepala ada di ruang tamu.

Fatimah sendiri mengaku tak melihat langsung kondisi korban.

"Tidak tahu, takut," katanya.

Kepala Desa Nangsri, Sumarjo, mengaku malah mendapatkan informasi soal dugaan pembunuhan ini dari Camat.

Sekira pukul 06.00 WIB dia dihubungi Camat Manisrenggo.

Di lokasi, dia mendapati garis polisi sudah terpasang mengelilingi rumah.

"Setelah itu saya datang ke lokasi. Tapi sudah dipasang garis polisi. Jadi saya tidak masuk," kata Sumarjo, Kamis (22/6/2023).

Dia mengaku saat mendatangi lokasi kejadian, banyak polisi yang ada di dalam rumah.

"Korban bukan warga Nangsri," katanya. 

(Tribunnews.com/Daryono) (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved