Senin, 29 September 2025

Kepsek dan Guru Agama Pelaku Pencabulan Dicopot dari Jabatannya, 12 Murid di Wonogiri jadi Korban

Kasus pencabulan anak di bawah umur terjadi di sebuah sekolah di Wonogiri. Kepala Sekolah dan Guru Agama yang terlibat dicopot dari jabatannya.

Editor: Abdul Muhaimin
Sripoku.com/Anton
Ilustrasi pencabulan anak di bawah umur. Kepala Sekolah dan Guru Agama di Wonogiri dicopot dari jabatannya karena diduga mencabuli murid (Sripoku.com/Anton) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Sekolah berinisial M dan Guru Agama berinisial Y di Wonogiri, Jawa Tengah dilaporkan dalam kasus dugaan pencabulan 12 murid.

Terduga pelaku Y telah dicopot dari jabatannya dan tidak diperbolehkan lagi mengajar di sekolah tersebut.

Sementara, M juga telah dicopot dari jabatan Kepala Sekolah.

Kepala Kantor Kemenag Wonogiri, Anif Solikhin, mengatakan kabar itu diterimanya dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A).

Baca juga: Kronologi Kepsek dan Guru Agama di Wonogiri Diduga Cabuli 12 Murid, Dilakukan di Ruang Guru

Setelah mendapatkan kabar itu Kemenag kemudian berkoordinasi dengan Kasi Pendidikan Madrasah terkait hal tersebut.

Setelah ditelusuri hingga ke organisasi yang menaungi sekolah tersebut dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Baturetno, diketahui kabar itu benar adanya.

"Saat itu (dugaan pencabulan) sudah dilaporkan kepada kades, camat dan dinas, juga ditindaklanjuti," jelasnya, kepada TribunSolo.com.

Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Sudah ada tim yang terjun ke lapangan untuk bertemu dengan warga, kades hingga pimpinan organisasi yang menaungi sekolah tersebut di tingkat kecamatan.

Dia mengaku terkejut dengan adanya kabar tersebut.

Baca juga: Kepsek dan Guru Agama di Wonogiri Cabuli 12 Muridnya, Rata-rata Korban Baru Berusia 7 Tahun

ilustrasi pencabulan anak di bawah umur
ilustrasi pencabulan anak di bawah umur (freepik)

Terlebih, pengawas juga tidak mendapatkan informasi tersebut.

"12 anak kan dugaannya, pasti waktunya tidak sebentar," ujarnya.

Menurutnya sekolah atau madrasah itu adalah sekolah yang dikelola masyarakat namun di bawah binaan Kemenag.

Dari sisi lembaga, Kemenag berkoordinasi dengan organisasi keagamaan yang menaungi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan