Minggu, 5 Oktober 2025

Bocah SD di Sukabumi Tewas usai Diduga Dikeroyok Kakak Kelas, Polisi akan Periksa Pihak Sekolah

Polisi akan memeriksa pihak sekolah buntut dugaan pengeroyokan bocah SD di Sukabumi oleh kakak kelasnya.

Penulis: Nuryanti
Tribun Jabar, ladbible.com
Proses pemakaman bocah SD yang tewas diduga dikeroyok kakak kelasnya di Sukabumi, Sabtu (20/5/2023) (kiri) dan ilustrasi penganiayaan (kanan). Polisi akan memeriksa pihak sekolah. 

Saat ini, pihaknya sudah memeriksa keluarga korban untuk mengonfirmasi kronologi yang dialami MHD.

"Sedang pemeriksaan saksi-saksi, saat ini baru kita periksa tiga saksi (keluarga korban)" ungkap Yanto, Minggu (20/5/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Baca juga: Bocah SD Sukabumi Dikeroyok Kakak Kelas saat di Sekolah, Korban Sempat Koma 3 Hari Sebelum Meninggal

Ia menyampaikan, pihaknya juga akan memeriksa pihak sekolah dan pihak terkait atas dugaan kelalaian.

Mengingat, kejadian yang menimpa MHD yakni saat berlangsung pembelajaran di sekolah.

"Pihak sekolah akan kita lakukan pemeriksaan."

"Namun saat ini belum, baru pihak keluarga korban," jelas Yanto.

Ilustrasi siswa SD dan prosesi pemakaman siswa SD di Sukabumi yang diduga mengalami pengeroyokan oleh kakak kelasnya.
Ilustrasi siswa SD dan prosesi pemakaman siswa SD di Sukabumi yang diduga mengalami pengeroyokan oleh kakak kelasnya. (TribunJabar)

Sebelumnya, Kapolsek Sukaraja, Kompol Dedi Suryadi, mengungkapkan kasus dugaan pengeroyokan MHD masih dalam penyelidikan.

"Masih dalam penyelidikan dugaan-dugaan, itu baru informasi (dugaan pengeroyokan) sebab dari keluarga korban pun belum melaporkan apapun kepada kita, hanya kita mendapatkan informasi (dan) langsung ke tempat korban," katanya, Sabtu (20/5/2023), masih dari TribunJabar.id.

Dedi pun menegaskan, pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam, sehingga tidak ada asumsi liar di masyarakat.

"Yang jelas kita akan selidiki dulu. Jangan sampai ada informasi liar tidak jelas dasarnya," terangnya.

Pengakuan Keluarga Korban

Sementara itu, MY sebagai kakek korban mengatakan, korban sempat menyebut seseorang yang diduga pelaku yang memukulinya.

Nama tersebut disebutkan saat korban mengalami masa kritis.

"Ketika ditanya siapa yang melakukannya (penganiayaan), korban hanya bilang oleh inisial AZ."

"Namun itu tidak berlanjut karena suara korban sudah tidak ada," ungkapnya, Sabtu, seperti diberitakan TribunJabar.id.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved