Minggu, 5 Oktober 2025

Warung Soto di Klaten Jadi Tempat Prostitusi, Terbongkar Saat Ada Tamu Tewas Overdosis Obat Kuat

Diketahui praktik prostitusi ini melibatkan tamu dan PSK yang sudah berumur 45-50 tahun dengan tarif terjangkau yakni Rp70 ribu

Editor: Eko Sutriyanto
NST
Ilustrasi prostitusi-Warung soto di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten Jawa Tegah ternyata menjadi lokasi prostitusi. Ini diketahui setelah seorang kakek berusia 71 tahun tewas gara-gara overdosis obat kuat saat bersama dengan PSK di warung soto itu. 

Selain penyekapan, polisi menemukan adanya fakta jika ada penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku.

Pelaku akan melakukan kekerasan ke korban apabila melanggar aturan yang ada.

 "Untuk penganiayaan, ada. Betul (karena ada yang kabur lalu dianiaya)," tambahnya.

Bisnis prostitusi ini dijalankan dengan menggunakan dua lokasi yakni ruko dan rumah.

Ruko digunakan sebagai tempat lokalisasi disulap menjadi warung kopi agar tidak mencurigakan sementara dua rumah di perumahan digunakan sebagai tempat tinggal para korban.

Para pelaku telah menjalankan bisnis prostitusi ini selama setahun.

Sementara itu, Satpam Komplek Ruko Gempol City Walk, Handoko mengatakan jika ia tidak mengetahui keberadaan warkop yang menjadi tempat prostitusi karena terlihat seperti warkop seperti biasanya.

Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Hendra Eko Triyulianto menjelaskan cara pelaku dapat mempekerjakan para korban.

Pelaku membuka info lowongan kerja di media sosial sebagai pelayan kafe dan dijanjikan gaji tinggi.

Karena info lowongan kerja yang menarik inilah para korban melamar dan dipekerjakan.

"Dari medsos nawari kerja di kafe dengan gaji tinggi," ujarnya pada Minggu (20/11/2022) dikutip dari TribunJatim.com.

Para korban dijebak dan dipekerjakan sebagai pelayan warkop yang melayani pria hidung belang.

Polda Jatim telah melakukan penyidikan terhadap 19 korban dan 5 tersangka terkait harga yang dipatok di prostitusi ini.

Pelaku mematok harga Rp500-Rp800 ribu untuk sekali kencan dan mendapatkan untung sekira Rp300-Rp500 ribu.

"Pelaku mendapatkan hasil Rp300-Rp500 ribu, dari eksploitasi korban," terangnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved