Kamis, 2 Oktober 2025

Buntut Penembakan yang Tewaskan Yulianus & Pembakaran Kios di Dogiyai, 150 Warga Mengungsi ke Nabire

150 warga Dogiyai dilaporkan mengungsi ke Nabire pasca kericuhan dampak penembakan yang dilakukan polisi hingga menewaskan Yulianus Tebai.

Editor: Dewi Agustina
Humas Polda Papua
Kios milik warga pendatang yang dibakar oleh sekelompok pemuda buntut dari kasus penembakan yang menewaskan seorang warga bernama Yulianus Tebai di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Sabtu (21/1/2023). Setidaknya 150 warga Dogiyai dilaporkan mengungsi ke Nabire pasca kericuhan dampak penembakan yang dilakukan polisi hingga menewaskan Yulianus Tebai pada Sabtu (21/1/2023) lalu. 

Ironisnya, kericuhan ditengarai pemalakan pengguna jalan Tran Papua oleh warga setempat, dengan kondisi mabuk minuman keras (Miras).

"Saya ucapkan permohonan maaf baik pribadi maupun atas nama Pemerintah Kabupaten Dogiyai," kata Penjabat Bupati Dogiyai, Petrus Agapa secara tertulis, dikutip Tribun-Papua.com, Senin (23/1/2023).

Petrus Agapa mengatakan, pemerintah juga siap mendengar aspirasi serta kebutuhan logistik ratusan warga yang mengungsi.

"Kami siap, kebutuhan logistik warga yang menggungsi di Koramil 1705-06/Mapia. Sehingga warga tidak kesulitan makan dan minum," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Dogiyai Kompol Samuel Tatiratu mengatakan, pihaknya sedang melakukan pendataan terkait kerugian dari korban.

"Kami Kepolisian juga sudah melaksanakan pertemuan dengan Forkopimda, serta kami akan mengusut pelaku dan motif yang digunakan untuk melakukan pembakaran rumah dan kios warga," tegasnya.

Warga Dogiyai Mengungsi ke Nabire
Setidaknya 150 warga Dogiyai dilaporkan mengungsi ke Nabire pasca kericuhan dampak penembakan yang dilakukan polisi hingga menewaskan Yulianus Tebai pada Sabtu (21/1/2023) lalu. Pengungsian warga terjadi akibat kericuhan dan pembakaran kios di Kampung Bomomani Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah.

Kronologi Penembakan

Peristiwa penembakan bermula saat terjadi pemalakan terhadap sopir truk di sekitar Kampung Gopouya pada pukul 13.00 WIT.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Benny Ady Prabowo mengatakan saat itu polisi sedang melakukan pengawalan terhadap truk tersebut.

Truk tersebut dipalak oleh sekelompok pemuda yang sedang dalam pengaruh minuman keras.

Mereka juga melempari truk yang datang dari arah Kabupaten Paniai menuju Kabupaten Nabire itu menggunakan batu.

Aksi pemalakan dan pelemparan tersebut ternyata direspons balik dengan sebuah tembakan yang berasal dari dalam truk.

Baca juga: Diduga Dalang Kerusuhan, Ketua KNPB Dogiyai Papua Tengah Diringkus, Ini Kasus yang Menjeratnya

"Jadi bukan oknum ya. Itu berbeda. Anggota melakukan penembakan karena saat itu kondisinya chaos, yang mengakibatkan harus melakukan pembelaan diri," ujar Benny kepada Tribun-Papua.com melalui sambungan telepon selularnya, Sabtu (21/1/2023) malam.

Terpisah, Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D Tatiratu mengatakan, setelah mendengar aksi pemalakan tersebut, ia langsung menerjunkan angotanya ke lokasi.

Saat aparat datang, korban sudah tergeletak tak bernyawa di pinggir jalan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved