Kasus Perundungan di SMP Plus Baiturrahman Berakhir Damai, Orang Tua Korban akan Cabut Laporan
Kasus perundugan di SMP Plus Baiturrahman berakhir damai. Orang tua korban telah memaafkan pelaku dan akan mencabut laporan.
Karena mengalami pukulan berkali-kali dibagian kepala, korban terjatuh ke lantai.
Ia membantah jika korban mengalami pingsan saat itu.
"Tidak (pingsan) memang ada yang menginformasikan pingsan, tapi tadi saya tanya katanya tidak pingsan anak itu, setelah ditendang kemudian dia jatuh itu bukan pingsan, pusing mungkin," tambahnya.
Atas kejadian ini, pihak sekolah memberikan sanksi kepada para siswa yang melakukan perundungan berupa teguran dan belajar daring.
"Kita ada pemberian efek jera kepada pelaku itu melalui teguran, nasihat, dan mungkin tidak akan melakukan pembelajaran bersama siswa lainnya," terangnya.
Sekolah masih memberi kesempatan kepada para siswa yang melakukan perundungan dan sanksi yang diberikan bukan sanksi terberat sekolah.
"Jadi setelah adanya ini kita akan lakukan pembelajaran secara daring karena ini kan baru, jadi untuk sementara mereka yang menjadi pelaku itu masih dikasih kesempatan belajar tetapi dari rumah," ujarnya.
Baca juga: KPAI Tak Setuju Pelaku Bully SMP di Bandung Diproses Pidana: Pemenjaraan Anak Pilihan Terakhir
Korban sudah sering alami perundungan
Ayah korban, Yudarmi menjelaskan jika anaknya kerap mengalami perundungan di sekolah.
Ia mengungkapkan, dari sekian banyak aksi perundungan, aksi yang terakhir ini lah yang terparah.
"Kalau yang sudah membahayakan, baru ini saja. Kalau biasa-biasa diludahi, dicoret bajunya penuh tinta, sudah sering, teman-temannya ngomong juga," ujar Yudarmi pada Sabtu (19/11/2022) dikutip dari TribunJabar.com.
Orangtua korban juga mengatakan jika anaknya memang pendiam dan tidak berbicara jika mendapatkan perundungan dari temannya.
"Anak saya memang pendiam tidak ngomong, seperti divideo dia diam saja tidak melawan sama sekali," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.com/Nazmi Abdurrahman)