Pemalsu Surat Kesehatan Covid-19 di Soetta Sudah Beraksi 5 Bulan: 300 Surat Antigen Palsu Diproduksi
Polresta Bandara Soekarno-Hatta berhasil membongkar upaya pemalsuan surat itu, di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Oknum pegawai Bandara Soekarno-Hatta memalsukan ratusan dokumen swab antigen untuk calon penumpang.
Polresta Bandara Soekarno-Hatta berhasil membongkar upaya pemalsuan surat itu, di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada 23 Februari 2022.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Sigit Sany Setiyono mengatakan, komplotan pemalsu surat kesehatan Covid-19 itu sudah beraksi selama lima bulan.
"Kami juga amankan empat orang tersangka dan ditahan di Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Selanjutkan akan kita proses sesuai protokol pidana," papar Sigit di markasnya, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Video Viral Hidung Seorang Anak Diaduk-aduk Petugas Saat Ambil Tes Swab Covid-19
Selama lima bulan, keempat tersangka sudah memproduksi 300 surat antigen palsu di bandar udara terbesar di Indonesia itu.
Satu suratnya, lanjut Sigit, dihargai Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu.
Dari tindak pidananya tersebut, keempatnya berhasil mendapatkan keuntungan sebesar Rp 60 juta.
"Keempat tersangka punya perannya masing-masing, pertama mencari calon pelanggan, tersangka kedua menghubungkan ke tersangka tiga, dan tersangka ketiga menghubungkan ke tersangka empat," jelas dia.
Baca juga: Swab Test Antigen dan PCR Harus Ditangani Profesional
Kemudian, tersangka keempat lah yang membuat surat keterangan negatif Covid-19 kepada penumpang Bandara Soekarno-Hatta.
Keempat tersangka tersebut adalah MSF, S, HF, dan AR.
Sementara, MSF, S, dan HF alias tersangka 1, 2, dan 3.
"Ini adalah oknum dari petugas yang bertugas di Bandara Soekarno-Hatta, maka dari itu kami hadir bersama dengan seluruh stakeholder bahwa kita sama-sama komitmen oknum harus ditindak dan dikeluarkan dari penugasan di bandara," tegas Sigit.
Menurutnya, tersangka AR yang merupakan warga Teluknaga, Kabupaten Tangerang bisa meretas aplikasi PeduliLindungi.
Setelah bisa membobol aplikasi milik Kementerian Kominfo tersebut, AR langsung mencetak hasil negatif Covid-19 untuk penumpang.
Pasalnya, para tersangka hanya butuh NIK dari pelanggannya.