Kamis, 2 Oktober 2025

Kisah Anaci, Janda 3 Anak Kerja Jadi Drivel Ojol dengan Penghasilan Rp 10.000 Per Hari

Sekali starter kaki, mesin motor matik-nya itu langsung hidup. Setiap pagi, Anaci selalu memanaskan motor sebelum bekerja.

Editor: Hasanudin Aco
KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE
Anaci Biaf Janda yang Jadi Ojek Daring. 

Anaci mengaku, mulai menggeluti profesi sebagai tukang ojek, setelah sang suami Akonias Sabuna, meninggal dunia September 2017 lalu, akibat komplikasi penyakit.

Saat itu, suaminya yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi NTT, hanya meninggalkan warisan sebuah rumah sederhana yang letaknya di tengah permukiman padat penduduk di Jalan Sukun 1, Kelurahan Oepura.

Ia sempat berharap dari uang pensiun suaminya yang diterimanya setiap bulan. Namun, tidak mampu membiayai semua kebutuhan mereka sehari-hari di ibu kota Provinsi NTT itu.

"Uang pensiun janda yang saya terima setiap bulan Rp 1,1 juta. Itu hanya cukup untuk bayar listrik, air dan kebutuhan makan dalam beberapa hari saja," kata dia dengan mimik sedih.

Bahkan, putri pertamanya terpaksa menunda keinginan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, karena ketiadaan biaya.

Usai tamat SMA, putrinya ikut bekerja mencari tambahan penghasilan buat menyokong kehidupan mereka.

Empat bulan setelah suaminya meninggal atau pada 9 Januari 2018, Anaci memberanikan diri untuk kredit sepeda motor Honda Beat di perusahaan pembiayaan PT Adira Finance dengan uang muka Rp 3 juta.

Baca juga: Driver Ojol Terpental Masuk Saluran Air, Menghindar dari Orang Menyeberang Padahal Jalan Sepi

Jangka waktu kredit selama tiga tahun dengan pembayaran cicilan Rp 669.000 setiap bulannya.

Anaci menuturkan, awalnya sepeda motor itu digunakan untuk membantu memperlancar kegiatannya mengikuti sebuah bisnis multi level marketing.

Tapi seiring berjalannya waktu, keuntungan tidak pernah ia peroleh. Justru banyak menghabiskan uang.

Akhirnya pada Desember 2019, Anaci bergabung di sebuah perusahaan transportasi daring lokal AO Rider.

Di perusahaan itu, pendapatan dari ojek lumayan besar sehari bisa mencapai Rp 50.000 hingga Rp 150.000.

Bahkan, untuk menambah pemasukannya, pada malam hari, Anaci juga berjualan kopi dan pisang rebus di Bundaran PU, yang menjadi tempat nongkrong anak-anak muda Kota Kupang.

"Waktu itu, paginya saya ojek, malam saya jualan kopi. Pemasukannya besar. Semalam bersihnya antara Rp 200.000 hingga Rp 300.000. Saya jualan kadang sampai pukul 24.00 Wita," kata dia.

Pembayaran cicilan kredit setiap bulan pun lancar.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved