Tragedi Susur Sungai
Kegiatan Susur Sungai di Sleman Berujung Petaka: Kronologi, 9 Siswa Tewas dan 1 Orang Masih Hilang
Akibat peristiwa itu, sembilan orang siswa dinyatakan meninggal dunia, satu masih dalam pencarian
Ia pun tak habis pikir kegiatan susur sungai yang digelar pihak penyelenggara.
Pasalnya, kegiatan tersebut harus digelar saat musim penghujan seperti saat ini.
"Saya juga prihatin, kenapa justru musim hujan ada aktivitas menyusuri sungai," tegasnya.
Dua posko psikolog didirikan
Adanya peristiwa ratusan siswa hanyut saat sisir Sungai Sempor, tim gabungan dari Dinas Kesehatan Sleman dan beberapa universitas di Yogyakarta mendirikan posko psikologi.
Posko psikologi itu didirikan di SMP Negeri 1 Turi dan Puskemas Turi.
Posko ini disiagakan untuk memberikan pendampingan kepada keluarga korban.
"Ya, kita sifatnya melakukan pendampingan kepada para survivor, para penyintas. Intinya kita mencoba membantu menyetabilkan emosinya," ujar Walid, koordinator relawan psikolog saat ditemui di SMP Negeri 1 Turi.
Sambungnya, para psikolog ini gabungan dari Dinas Kesehatan dan beberapa universtas di Yogyakarta.
Termasuk para mahasiswa Magister Profesi.
"Personel ada sekitar 20-an orang," urainya. Baca juga: 2 Posko Psikologi Didirikan untuk Dampingi Keluarga dan Korban Susur Sungai.
Sumber KOMPAS.com: (Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Farid Assifa, Michael Hangga Wismabrata, Setyo Puji, Candra Setia Budi, Phytag Kurniati, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: 7 Fakta Siswa SMPN 1 Turi Hanyut Saat Susur Sungai, 9 Tewas, 1 Hilang, Gubernur Minta Pihak Sekolah Bertanggung Jawab