Risma Temui Puluhan Anak yang Terlibat Kenakalan Remaja, Psikolog Beberkan Cara Mencegahnya
Psikolog Adib Setiawan menerangkan mengenai cara mencegah kenakalan remaja yang dapat dimulai dari rumah dan sekolah.
Selain itu, kompetisi yang berkaitan dengan minat-bakat juga perlu diadakan.
Pihak sekolah juga perlu aktif mengikutsertakan siswa-siswinya dalam kompetisi tersebut.
"Kalau pihak sekolah sering mengadakan kompetisi-kompetisi yang terkait minat bakat, misalnya, itu juga akan membuat remaja ini berkembang," tutur Adib.
"Jadi ada ekskul, klub belajar, pensi, kompetisi itu bisa mengurangi mereka melakukan kenakalan remaja," sambungnya.
3. Mengawasi tempat-tempat berkumpul siswanya
Menurut Adib, pihak sekolah juga perlu mengawasi tempat-tempat yang sering digunakan berkumpul oleh anak didiknya.
Terlebih, pada tempat yang pernah menjadi lokasi perkelahian.
"Tentunya dari pihak sekolah juga perlu observasi ya, misalnya di situ ada tempat-tempat yang sering buat ngumpul itu juga perlu diobservasi, diawasi," kata Adib.
"Apalagi tempat-tempat yang pernah menjadi tempat perkelahian pelajar, itu perlu diawasi karena bisa terulang," sambungnya.
Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Menurut Adib, terdapat beberapa faktor penyebab kenakalan remaja.
Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja di antaranya sebagai berikut:
1. Kurangnya pengembangan minat dan bakat, sehingga kegiatan mereka ke arah negatif.
2. Belum menetapkan cita-cita ke depan, sehingga tidak mengetahui apa yang harus dilakukan dan cenderung ikut-ikut teman saja
3. Kesadaran belajar yang kurang
4. Mengikuti teman yang berpengaruh di lingkungannya, yang kebetulan tidak mencontohkan hal yang baik
Mengatasi Kenakalan Remaja Menurut Psikolog
Adib menuturkan, apa yang telah dilakukan Risma sudahlah tepat untuk mengatasi kenakalan remaja yang terjadi.
"Ya mengatasinya itu dengan dipertemukan dengan orang tua, bikin pernyataan, itu sudah benar," tutur Adib.
Psikolog dari Bintaro, Jakarta Selatan itu menambahkan, untuk mengatasi tindak kenakalan remaja yang dilakukan anaknya, orang tua perlu memastikan sang anak memiliki kegiatan positif.
"Perlu ditambah, orangtua memastikan anak ini punya kegiatan positif, entah dia ikut ekskul atau pun les," jelasnya.
"Kalau misalnya lulus SMA tapi nggak kuliah, ya cobalah kursus, latihan kerja, jadi dengan latihan kerja itu dia punya keahlian," tambah Adib.
Adib sangat menyarankan anak-anak remaja untuk mengisi waktu luangnya dengan kegiatan-kegiatan yang dapat mengasah kemampuan dan menambah keahliannya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)