Jumat, 3 Oktober 2025

Risma Temui Puluhan Anak yang Terlibat Kenakalan Remaja, Psikolog Beberkan Cara Mencegahnya

Psikolog Adib Setiawan menerangkan mengenai cara mencegah kenakalan remaja yang dapat dimulai dari rumah dan sekolah.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ifa Nabila
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
BERI ARAHAN - Walikota Surabaya, Tri Rismaharini memberikan pengarahan kepada puluhan anak yang terjaring kenakalan remaja di Gedung Siola, Kamis (19/12). Remaja belasan tahun itu, diduga terlibat tawuran, miras, balap liar dan tertangkap bolos sekolah. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM - Belum lama ini, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menemui puluhan remaja yang ditangkap karena melakukan beberapa tindak kenakalan remaja di Surabaya.

Dikutip dari Surya.co.id, mereka terjaring Polisi dan Satpol PP lantaran diduga terlibat tawuran, miras, balap liar, serta kedapatan bolos sekolah. 

Risma secara langsung memberi pengarahan pada puluhan remaja belasan tahun itu di Gedung Siola Surabaya lantai 4, Kamis (19/12/2019).

Layaknya seorang ibu yang memarahi anaknya, begitulah Risma yang sesekali suaranya meninggi saat menasihati puluhan remaja ia temui itu.

Dalam pengarahannya, Risma meminta mereka untuk menuliskan surat keterangan yang berisi pernyataan tak akan mengulangi kesalahan mereka.

Selain itu, ia juga meminta puluhan remaja itu untuk meminta maaf kepada orang tua masing-masing dengan cara sungkem.

Sepanjang pengarahan, Risma memang selalu mengingatkan puluhan remaja itu untuk terus mengingat perjuangan orang tua dalam membesarkan anak.

Cara Mencegah Kenakalan Remaja Menurut Psikolog

Seorang Psikolog Keluarga, Adib Setiawan, S. Psi., M. Psi., mengatakan kenakalan remaja terjadi karena remaja sedang mencari identitas diri dan mulai mencari figur di luar orangtuanya.

"Kenakalan remaja sekarang ini terjadi karena mereka itu sebenarnya lagi mencari identitas, masa transisi" tutur Adib saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (26/12/2019). 

"Tadinya, waktu SD dia dekat sama orangtuanya, begitu dia masuk masa remaja, SMP dan SMA, dia itu mencoba mencari figur di luar orangtuanya, yaitu teman-temannya," lanjutnya.

Menurut Adib, anak-anak remaja memang cenderung mengikuti teman yang dianggap berpengaruh.

"Ketika ada teman-temannya yang lebih menonjol, suka tawuran pelajar, akhirnya dia ikut-ikut," kata Adib.

"Lalu ketika dia berani, dia akan kelihatan hebat di mata temman-temannya," sambungnya.

Psikolog Yayasan Praktek Psikolog Indonesia itu mengatakan tindak kenakalan remaja ini mampu dicegah dari lingkungan keluarga serta pihak sekolah.

Berikut cara mencegah kenakalan remaja, yang dimulai dari lingkungan keluarga:

1. Mengembangkan minat dan bakat anak sejak dini

Menurut Psikolog Adib, orangtua perlu mengasah minat dan bakat putra-putrinya sejak berada di bangku sekolah dasar (SD).

Dengan mengasah minat dan bakat sang anak sejak dini, mereka akan menemukan apa yang mereka senangi dan dapat menekuninya sebagai kegiatan positif.

"Dari SD itu sebaiknya dilatih mengembangkan apa yang dia suka, baik olahraga, seni, musik, atau matematika, fisika," kata Adib.

"Apa yang dia sukai itu supaya dapat dia kembangin," sambungnya.

2. Mendorong anak memiliki cita-cita

Mendorong anak memiliki cita-cita, menurut Adib sangat diperlukan supaya anak mengerti apa yang ingin mereka tuju.

Adib menyampaikan, satu di antara banyak faktor yang menyebabkan kenakalan remaja adalah belum adanya cita-cita yang ditetapkan oleh para remaja tersebut.

"Mendorong supaya anak punya cita-cita mau jadi apa, jadi ada sesuatu yang dituju," kata Adib.

3. Melatih empati dan kasih sayang

Berikutnya, yaitu melatih empati.

Menurut Adib, orangtua perlu melatih empati putra-putrinya supaya mereka dapat memikirkan apa yang orang lain rasakan.

"Perlu dilatih empati karena dengan dilatih empati dia akhirnya kalau berantem itu jadi kasihan sama yang lain," tutur Adib.

Selain itu, orang tua juga perlu melatih rasa kasih sayang supaya anaknya tidak mudah melakukan kekerasan.

"Setelah melatih empati, juga dilatih kasih sayang sesama manusia," terang Adib.

"Jadi kalau punya kasih sayang sesama manusia, dia nggak mau berantem, dia nggak mau melakukan kenakalan, jadi dibina akhlaknya," sambungnya.

4. Mendengarkan anak

Mendengarkan anak termasuk hal yang penting untuk diterapkan dalam keluarga.

"Jangan lupa untuk sering-sering mendengarkan anak," ucap Adib.

"Karena kalau anak sering didengarkan oleh orangtua, dia akan merasa lebih dihargai oleh orangtuanya," lanjut Adib menerangkan.

Adib pun mengatakan, seorang anak yang merasa tidak dihargai orangtuanya akan mencari kesenangan lain di luar rumah dan dikhawatirkan kesenangannya tersebut cenderung pada hal-hal yang bersifat negatif.

"Kalau anak merasa tidak dihargai oleh orangtuanya, akhirnya mereka keluar rumah mencari hal-hal yang menurutnya menyenangkan, padahal itu suatu kenakalan," kata Adib.

Oleh karena itu, Adib menyarankan para orangtua untuk menyediakan waktu mendengarkan anak-anaknya supaya mereka merasa lebih dihargai.

Tentunya, kenakalan remaja pun dapat dicegah dari rumah.

Sementara itu, kenakalan remaja juga dapat dicegah pihak sekolah dengan cara berikut ini:

1. Mengaktifkan kegiatan ekstrakurikuler

Supaya murid didiknya terhindar dari tindak kenakalan remaja, menurut Psikolog Adib, sekolah perlu mengaktifkan kegiatan ektrakurikuler atau ekskul di sekolah.

Ekstrakurikuler juga akan berguna untuk menjadi kegiatan positif yang dapat dimanfaatkan siswa-siswi untuk mengisi waktu luangnya dan mengasah minat serta bakatnya.

2. Mengadakan kompetisi minat-bakat

Selain itu, kompetisi yang berkaitan dengan minat-bakat juga perlu diadakan.

Pihak sekolah juga perlu aktif mengikutsertakan siswa-siswinya dalam kompetisi tersebut.

"Kalau pihak sekolah sering mengadakan kompetisi-kompetisi yang terkait minat bakat, misalnya, itu juga akan membuat remaja ini berkembang," tutur Adib. 

"Jadi ada ekskul, klub belajar, pensi, kompetisi itu bisa mengurangi mereka melakukan kenakalan remaja," sambungnya.

3. Mengawasi tempat-tempat berkumpul siswanya

Menurut Adib, pihak sekolah juga perlu mengawasi tempat-tempat yang sering digunakan berkumpul oleh anak didiknya.

Terlebih, pada tempat yang pernah menjadi lokasi perkelahian.

"Tentunya dari pihak sekolah juga perlu observasi ya, misalnya di situ ada tempat-tempat yang sering buat ngumpul itu juga perlu diobservasi, diawasi," kata Adib.

"Apalagi tempat-tempat yang pernah menjadi tempat perkelahian pelajar, itu perlu diawasi karena bisa terulang," sambungnya.

Faktor Penyebab Kenakalan Remaja

Menurut Adib, terdapat beberapa faktor penyebab kenakalan remaja.

Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja di antaranya sebagai berikut:

1. Kurangnya pengembangan minat dan bakat, sehingga kegiatan mereka ke arah negatif.

2. Belum menetapkan cita-cita ke depan, sehingga tidak mengetahui apa yang harus dilakukan dan cenderung ikut-ikut teman saja

3. Kesadaran belajar yang kurang

4. Mengikuti teman yang berpengaruh di lingkungannya, yang kebetulan tidak mencontohkan hal yang baik

Mengatasi Kenakalan Remaja Menurut Psikolog

Adib menuturkan, apa yang telah dilakukan Risma sudahlah tepat untuk mengatasi kenakalan remaja yang terjadi.

"Ya mengatasinya itu dengan dipertemukan dengan orang tua, bikin pernyataan, itu sudah benar," tutur Adib.

Psikolog dari Bintaro, Jakarta Selatan itu menambahkan, untuk mengatasi tindak kenakalan remaja yang dilakukan anaknya, orang tua perlu memastikan sang anak memiliki kegiatan positif.

"Perlu ditambah, orangtua memastikan anak ini punya kegiatan positif, entah dia ikut ekskul atau pun les," jelasnya.

"Kalau misalnya lulus SMA tapi nggak kuliah, ya cobalah kursus, latihan kerja, jadi dengan latihan kerja itu dia punya keahlian," tambah Adib.

Adib sangat menyarankan anak-anak remaja untuk mengisi waktu luangnya dengan kegiatan-kegiatan yang dapat mengasah kemampuan dan menambah keahliannya.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved