Risma Temui Puluhan Anak yang Terlibat Kenakalan Remaja, Psikolog Beberkan Cara Mencegahnya
Psikolog Adib Setiawan menerangkan mengenai cara mencegah kenakalan remaja yang dapat dimulai dari rumah dan sekolah.
TRIBUNNEWS.COM - Belum lama ini, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menemui puluhan remaja yang ditangkap karena melakukan beberapa tindak kenakalan remaja di Surabaya.
Dikutip dari Surya.co.id, mereka terjaring Polisi dan Satpol PP lantaran diduga terlibat tawuran, miras, balap liar, serta kedapatan bolos sekolah.
Risma secara langsung memberi pengarahan pada puluhan remaja belasan tahun itu di Gedung Siola Surabaya lantai 4, Kamis (19/12/2019).
Layaknya seorang ibu yang memarahi anaknya, begitulah Risma yang sesekali suaranya meninggi saat menasihati puluhan remaja ia temui itu.
Dalam pengarahannya, Risma meminta mereka untuk menuliskan surat keterangan yang berisi pernyataan tak akan mengulangi kesalahan mereka.
Selain itu, ia juga meminta puluhan remaja itu untuk meminta maaf kepada orang tua masing-masing dengan cara sungkem.
Sepanjang pengarahan, Risma memang selalu mengingatkan puluhan remaja itu untuk terus mengingat perjuangan orang tua dalam membesarkan anak.
Cara Mencegah Kenakalan Remaja Menurut Psikolog
Seorang Psikolog Keluarga, Adib Setiawan, S. Psi., M. Psi., mengatakan kenakalan remaja terjadi karena remaja sedang mencari identitas diri dan mulai mencari figur di luar orangtuanya.
"Kenakalan remaja sekarang ini terjadi karena mereka itu sebenarnya lagi mencari identitas, masa transisi" tutur Adib saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (26/12/2019).
"Tadinya, waktu SD dia dekat sama orangtuanya, begitu dia masuk masa remaja, SMP dan SMA, dia itu mencoba mencari figur di luar orangtuanya, yaitu teman-temannya," lanjutnya.
Menurut Adib, anak-anak remaja memang cenderung mengikuti teman yang dianggap berpengaruh.
"Ketika ada teman-temannya yang lebih menonjol, suka tawuran pelajar, akhirnya dia ikut-ikut," kata Adib.
"Lalu ketika dia berani, dia akan kelihatan hebat di mata temman-temannya," sambungnya.
Psikolog Yayasan Praktek Psikolog Indonesia itu mengatakan tindak kenakalan remaja ini mampu dicegah dari lingkungan keluarga serta pihak sekolah.