Selasa, 30 September 2025

Bocah 2,5 Tahun Korban Kekerasan Pacar Ibunya Diperkirakan 2 Bulan Baru Bisa Berjalan

Penyembuhan patah tulang yang dialami KMW balita dua setengah tahun, dikatakan dokter RSUP Sanglah diperkirakan membutuhkan waktu hingga dua bulan.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/Ahmad Firizqi Irwan
Balita malang korban penganiayaan sedang mendapat perawatan di RSUP Sanglah, Selasa (26/11/2019). 

"Tentu saya tidak terima dengan apa yang menimpa cucu saya," ujar Ali Wijaya warga saat ditemui di RSUP Sanglah, Selasa (26/11/2019).

Baca: Ditinggal Berdua di Kosan, Seorang Balita Dianiaya Pacar Ibunya Hingga Patah Tulang dan Luka-luka

Baca: Tewas Gantung Diri, Jasad Dosen Undiknas Dikremasi di Krematorium Cekomaria Denpasar

Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Jumat (22/11/2019).

Malam hampir larut, sekitar pukul 22.30 Wita, KDR (20) yang tak lain adalah ibu dari balita malang tersebut nekat membawa anaknya ke kos kekasihya, HJ (22) di wilayah Teuku Umar Barat, Denpasar.

Sang nenek kemudian mengetahui cucunya dibawa oleh anaknya pergi malam-malam.

"Istri saya tahu, dia kemudian menghubungi saya. Malam itu saya sedang bekerja dan berada di luar," ujar warga yang tinggal di Jalan Gunung Sraya 1A, Monang-Maning, Denpasar Barat ini.

Ali saat itu ia berada di wilayah Jimbaran, Kuta Selatan, Badung.

Ia sedang kerja ojek online.

Bergegas kemudian ia menghubungi anaknya agar segera pulang karena malam sudah larut. Tapi teleponnya tak kunjung diangkat.

Dokter Penanggung Jawab RSUP Sanglah, Prof dr I Ketut Siki Kawiyana saat ditemui awak media, Sabtu (30/11/2019). Tribun Bali/Ahmad Firizqi Irwan
Dokter Penanggung Jawab RSUP Sanglah, Prof dr I Ketut Siki Kawiyana saat ditemui awak media, Sabtu (30/11/2019). Tribun Bali/Ahmad Firizqi Irwan (Tribun Bali/Ahmad Firizqi Irwan)

Lama menunggu, kabar yang dinanti pun tiba.

Namun Ali dan istrinya sontak kaget saat mendapat informasi cucunya sudah berada di RSUP Sanglah.

Singkat cerita, mereka kemudian menemui KDR dan HJ.

Ali meminta kejalasan mengapa cucu kesayangannya sampai mendapat luka separah itu.

HJ, kata Ali, mengakui perbuatannya menganiaya balita malang tersebut. Ia pun mengaku akan bertanggung jawab atas perbuatannya.

"Jam setengah satu malam itu cucu saya sempat mendapat penanganan medis di sebuah puskemas di wilayah Denpasar Barat. Tapi karena lukanya cukup parah, dirujuklah ke RSUP Sanglah," ujar Ali.

"Kemudian jam dua pagi dokter ngasi tahu ada luka di tubuh cucu saya. Saya tanya kejadian itu, dia (HJ) mengaku yang menganiaya," sambung dia.

Baca: Dua Pria Tewas Diduga Keracunan Metanol, Keluarga Sebut Korban Sempat Minum Alkohol

Baca: BERITA POPULER- Tewas Gantung Diri, Jasad Dosen Undiknas Dikremasi di Krematorium Cekomaria Denpasar

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved